Advertorial
TOTABUAN.CO BOLMONG– Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke -87 tahun 2015, pemerintah daerah melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow melaksanakan sosialisasi pemantapan nilai nilai kebangsaan, persatuan dan kesatuan bangsa serta cinta tanah air.
Sosialisasi dibuka oleh Bupati Hi Salihi Mokodongan dan dihadiri para elemen masyarakat mulai dari pihak Kodim 1303 Bolaang Mongondow, perwakilan Polres Bolmong, Kesbangpol Linmas Bolmong, para kepala SKPD, LSM, unsur Pemuda, serta perwakilan pelajar.
Bupati mengatakan pemuda saat ini hidup dalam dunia yang serba pragmatis, sebagai imbas budaya globalisasi yang banyak berdampak negatif seperti pola hidup masyarakat yang menjadi hedonis, konsumtif dan materialistis. Akibatnya, sebagian besar pemuda sudah tidak peduli dengan masalah di lingkungan sekitarnya.
“Kondisi tersebut sangat memprihatinkan, terutama kecintaan terhadap bangsa dan negara, dengan fenomena kecenderungan perilaku semakin jauh dari nilai nilai pancasila, dan kehilangan nilai nilai luhur budaya bangsa,” kata Bupati.
Bupati menambahkan dengan sosialisasi pemantapan nilai kebangsaan, persatuan dan kesatuan, serta cinta tanah air diharapkan para generasi muda di kabupaten Bolmong akan lebih memahami pentingnya jati diri bangsa, wawasan kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara, untuk menghadapi dampak negatif globalisasi serta radikalisme.
Bupati berharap dengan sosialisasi tersebut akan merevitalisasi watak dan karakter bangsa, dalam mewujudkan generasi muda yang berkualitas, didukung Iptek dan Imtaq,dalam kehidupan bermasyarakat yang aman,nyaman dan damai.
Sementara itu Kaban Kesbangpol Linmas Dondo Mokoginta melalui Sekretaris Badan Esli Manabung, kegiatan serupa akan digelar di tiga kecamatan lain yakni Kecamatan Passi Barat, Kecamatan Dumoga Tenggara, serta Kecamatan Dumoga Tengah.
Menurutnya sasaran kegiatan yakni generasi muda dapat memahami pentingnya nilai nilai kebangsaan persatuan dan kesatuan, cinta tanah air dalam rangka revolusi mental sesuai 4 konsensus dasar rencana aksi penanganan konflik sosial kabupaten Bolaang Mongondow tahun 2015.
Metode sosialisasi dilakukan dalam bentuk ceramah, tanya jawab,diskusi serta simulasi. Dengan para narasumber dari unsur Pemda Bolmong, Kodim 1303 Bolmong, Polres serta budayawan.(**)