TOTABUAN.CO- Beijing, – Seorang biksu Tibet meninggal saat mendekam di penjara di China. Biksu tersebut merupakan salah satu tahanan politik paling terkemuka di China.
Tenzin Delek Rinpoche meninggal di penjara Chuandong, di kota Chengdu pada Minggu, 12 Juli waktu setempat. Pria itu meninggal pada usia 65 tahun. Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat, Uni Eropa dan kelompok-kelompok HAM internasional telah menyerukan pembebasan biksu tersebut.
Tenzin Delek meninggal saat menjalani masa hukuman 20 tahun penjara atas dakwaan “kejahatan teror dan penghasutan separatisme”.
Sepupu Tenzin Delek, Geshe Nyima mengatakan pada kantor berita Reuters, Senin (13/7/2015) bahwa penyebab kematiannya belum diketahui.
“Rinpoche bukan orang biasa, dia salah satu pemimpin paling dihormati,” kata Dorjee Tseten, direktur Asia untuk Free Tibet, kelompok HAM yang berkampanye untuk pembebasan Tenzin Delek.
“Kematiannya merupakan kejutan bagi kami semua,” imbuhnya.
Tenzin Delek disebut-sebut sebagai salah satu tahanan politik Tibet paling terkenal di dunia pada abad ke-21. Sebelum kematiannya, lebih dari 30 ribu warga Tibet telah menandatangani petisi yang menyerukan otoritas untuk membebaskannya.
Kondisi kesehatannya belakangan ini dilaporkan terus memburuk sehingga banyak yang menyerukan pembebasannya atas dasar kemanusiaan. Biksu itu juga dikenal sebagai pendukung pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama.
Sumber;Detikcom