TOTABUAN.CO-Jakarta – Nilai tukar dolar terhadap sejumlah mata uang utama di dunia terpantau melemah tipis. Rupiah sendiri menguat hingga 200 poin terhadap dolar.
Menurut data Bloomberg, euro menguat tipis 0,01 persen terhadap dolar ke 1,1189, dolar melemah tipis 0,01 persen terhadap yen ke level 120,45, pound Inggris naik 0,1 persen ke 1,5161 per dolar AS.
Dolar stagnan di level 7,75 per dolar Hong Kong, dolar menguat 0,15 persen terhadap dolar Singapura ke level 1,4225, dolar melemah 1,68 persen atau 243,3 poin terhadap rupiah ke level 14.259,7, sementara yuan menguat 0,02 persen ke 6,3561 terhadap dolar.
Rupiah sempat melewati level psikologis 14.500, namun kembali menguat sejak pemerintah Indonesia mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi dan meredanya spekulasi mengenai Bank Sentral AS akan menaikan suku bunga tahun ini.
Laporan ketenagakerjaan AS bulan September yang diumumkan pekan lalu menunjukkan hasil mengecewakan yang berdampak pada potensi diundurnya kenaikan suku bunga di AS hingga tahun depan. AS hanya menambah 142.000 lapangan kerja, di bawah estimasi 200.000 tenaga kerja. Rendahnya penyerapan tenaga kerja mengindikasikan bahwa perekonomian AS belum sepenuhnya pulih. Beberapa pengamat juga mengatakan bahwa rendahnya penyerapan tenaga kerja AS diakibatkan dari efek samping melemahnya perekonomian Tiongkok.
Sumber;Detikcom