TOTABUAN.CO BOLSEL—Keberhasilan ketua DPC PDIP Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Hi Herson Mayulu dalam memimpin daerah ternyata menjadi parameter pengurus DPD dan DPP PDIP untuk mencalonkan H2M sapaan akrabnya di Pilkada 2015 ini.
Wakil ketua DPD PDIP Sulut Steven Kandow mengatakan, di daerah Lampung ada Bupati yang juga ketua DPC tidak dicalonkan lagi untuk maju kedua kali bertarung di Pilkada karena rekam jejaknya jelek. Prestasinya jelek. Karena kepuasan masyarakat jauh panggang dari pada api. Namun tidak demikian di Bolsel.
“Di Bolsel tidak demikian. Pakai parameter apa saja, kepemimpinan Hi Herson Mayulu diatas rata-rata,” kata Steven saat menghadiri silahturahmi kader partai di grand fajar Soguo Minggu (4/10).
Ia menjelaskan dari 15 kabupaten kota di Sulut berkategori berviskal rendah. Viskal rendah itu lanjut Steven yaitu daerah yang tidak mampu membiayai daerahnya sendiri. Jadi bukan hanya di Bolsel semua daerah. Namun lobi anggaran ke pemerintah pusat juga menjadi penilaian. Sebab ada beberapa daerah dengan viskal rendah tidak mendapat dana alokasi khusus karena kemampuan lobi kurang ke pemerintah pusat.
“Sehingga saya memberikan apresiasi. Bukannya memberikan pujian. Tapi tujuh kepala daerah dari PDIP di Sulut, hanya Bolsel yang rutin mendapatkan dana dari pemerintah pusat,” kata dia.
Ia menambahkan untuk tahun ini saja Bolsel lebih tinggi dari beberapa daerah di Minahasa. Jadi ini menjadi latar belakang kenapa PDIP mencalonkan kembali Hi Herson Mayulu sebagai calon bupati pada Pilkada periode 2015-2020 dengan memberi kebebasan untuk memilih calon wakil bupatinya.
“Ini jarang terjadi. Kalau di daerah lain masih harus pakai kajian dan survey yang membutuhkan waktu lama. Jadi partai harus melihat mana yang harus dicalonkan dan mana tidak. Tapi di Bolsel diberikan kebebasan untuk memilih siapa calon wakil bupatinya,” kata calon wakil gubernur ini.
Bahkan lanjut Steven, nama Hi Herson Mayulu sudah sejak awal disebut oleh calon gubernur Olly Dondokambey sebagai kandidat wakil gubernur namun ditolak.
“Saya saksi sejarah. Pak Bupati masih menolak karena masih memikirkan daerah yang ia pimpim. Sehingga ini patut diberikan apresiasi,” kata dia.
Dia juga memberikan apresiasi kepada ketua DPC PDIP Bolsel ini. Sebab, mampu memberikan warna-warni dalam politik. Terbukti dalam pencalonan ini, sejumlah partai politik di Bolsel mendukung langkhanya untuk maju bertarung dalam Pilkada. (Has)