TOTABUAN.CO— Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan divestasi saham (pelepasan) sektor pertambangan di mulai pada Oktober nanti. Divestasi wajib bagi perusahaan tambang modal asing yang sudah berproduksi minimal lima tahun.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot mengatakan ketentuan divestasi bakal tercantum dalam Peraturan Menteri ESDM. Peraturan itu masih disusun ESDM. “Divestasi tetap Oktober ini yang sudah lima tahun setelah masa produksi,” kata Bambang di Jakarta, Rabu (30/9).
Bambang menuturkan, mekanisme divestasi diawali dengan penawaran yang diajukan oleh perusahaan tambang. Penawaran tersebut kemudian dievaluasi oleh Kementerian ESDM. Namun Bambang belum bisa menjelaskan metode valuasi (perhitungan nilai wajar saham) yang digunakan. “Belum tahu metodenya. Yang jelas kami terima dulu penawarannya (dari perusahaan ) baru evaluasi, apakah sudah layak atau belum,” ujarnya.
Dikatakannya, penawaran divestasi dilakukan secara berjenjang. Pertama, ditawarkan kepada pemerintah. Jika pemerintah tidak berminat, maka saham tersebut ditawarkan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Apabila kedua badan usaha tersebut tidak tertarik membeli saham, maka ditawarkan kepada badan usaha swasta nasional.
Sumber;beritasatu.com