TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Posisi Sekretaris kota (Sekot) Kotamobagu yang saat ini dijabat Mustafa Limbalo mulai digoyang seiring dibukanya pendaftaran calon Sekot atas perintah Walikota Kotamobagu Tatong Bara. Walikota beralasan, pengajuan untuk pelaksanaan seleksi calon Sekot merupakan kebutuhan daerah, bahkan sudah dilangsungkan sejak Januari lalu.
“Posisi Sekot yang diamanahkan kepada Mustafa Limbalo sudah terlalu lama. Selain itu, Pemkot membutuhkan komposisi pemerintahan yang baru. Proses lelang sudah sesuai dengan petunjuk gubernur. Karena ini merupakan jabatan prestisius, semua harus mampu. Intinya, proses seleksi terbuka ini dikembalikan ke proses daerah,” ujar Tatong saat diwawancarai usai menghadiri Rapat koordinasi dengan DPD Jumat (18/9) pekan lalu.
Dipastikan lanjutnya, posisi Sekot ini akan segera terisi sebelum penetapan APBD Perubahan tahun anggaran 2015. “Akan diupayakan dalam waktu dekat ini,” tambah Walikota.
Namun apa tanggapan Walikota soal sikap Wakil Walikota Jainuddin Damopolii yang menilai pergantian Sekot dinilai terlalu terburu-buru ?. Sebab, Wakil Walikota Jainuddin Damopolii mengatakan, harusnya pergantian Sekot itu baiknya dilakukan diawal tahun. Ini dilakukan agar tidak mengganggu kosentrasi dalam penyusunan anggaran APBDP dan APBD 2016.
Akan tetapi Walikota Tatong Bara bersikap tegas. Menurutnya pergantian Sekot sudah harus dilakukan secepatnya.
“Kita harus mengejar sebelum pembahasan APBD induk 2016,” kata Tatong menegaskan.
Sebelumnya, Wakil Walikota Jainuddin Damopolii menyarankan agar proses seleksi terbuka ini dilakukan pada awal tahun 2016. Hal ini didasari pada banyaknya agenda yang harus dihadapi Pemkot. Seperti pembahasan APBD Perubahan tahun 2015, dan APBD tahun 2016.
“Lebih baik penjaringan dilakukan diawal tahun 2016. Jangan mengganggu konsentrasi saat ini. Kan kita tahu bersama kita tengah menghadapi pembahasan APBD Perubahan 2015 dan APBD 2016. Saya rasa penggantian Sekot ini belum tepat. Seharusnya Sekda yang ada sekarang diberikan kesempatan untuk menuntaskan hingga Desember. Agar dapat dievaluasi. Nah nantinya jika memang dibutuhkan, dibuka pendaftaran pada pada awal tahun 2016 nanti ,” tambah Jainuddin.
Terpisah, anggota DPRD Kotamobagu Agus Suprijanta menilai, pergantian Sekot yang secara mendadak akan menimbulkan dampak dari pembahasan yang sedang berlangsung.
“Sangat disayangkan langkah Pemkot untuk melakukan penggantian Sekot. Mengingat Sekot selaku ketua TAPD, harus mengambil keputusan dalam pembahasan KUA PPAS APBD Perubahan, yang saat ini sedang berlangsung,” kata ketua fraksi Kebangkitan Rakyat ini.
Bahkan Wakil Ketua DPRD Djelantik Mokodompit juga menambahkan, harusnya pemerintah menyatukan satu sikap dalam pergantian Sekot. Artinya kata mantan Walikota ini, agar tidak terjadi gesekan apaterlebih terjadi ketersinggungan.
Ia menambahkan jangan sampai perseturuan soal pergantian Sekot yang tidak satu suara ini, akan menjadi keragu-raguan bagi para peserta dalam menduduki jabatan yang sangat strategis ini, pungkasnya.
Untuk saat ini Badan Kepegaiwaian Diklat Daerah (BKDD) Kotamobagu telah menerima tiga calon yang sudah memasukan berkas. Mereka adalah Rukmini Simbala yang saat ini menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kotamobagu. Gunawan Damopolii yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kesbangpol dan Tahlis Galang yang saat ini merupakan Sekda di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). (Has)