TOTABUAN.CO–Para ilmuwan kembali menemukan dampak kesehatan bagi perokok pasif. Mereka melihat tingginya risiko diabetes bila seseorang kerap terpapar rokok.
Mengutip Dailymail, Jumat (18/9/2015), temuan yang digagas oleh Profesor Frank Hu dari Harvard University dan Profesor An Pan dari Huazhong University Cina ini melibatkan hasil 88 studi yang mencakup 6 juta orang.
Yang mencengangkan, studi ini memperkirakan, 11,7 persen dari kasus diabetes pada pria dan 2,4 persen pada wanita (27,8 kasus) di dunia diakibatkan oleh kebiasaan merokok.
“Terpapar rokok memicu diabetes tipe 2 sebesar 22 persen, sedangkan perokok aktif meningkatkan diabetes hingga 37 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan non-perokok,” ujar peneliti.
Mengomentari temuan, Profesor Naveed Sattar di University of Glasgow mengatakan, dokter harus selau memberikan informasi kepada masyarakat mengenai faktor risiko ini, karena merokok ternyata juga dapat memicu diabetes dan kanker paru-paru.
“Tentu saja, meyakinkan orang untuk tidak merokok akan lebih baik. Namun pesan kesehatan publik harus memasukkan rokok ke dalam daftar yang membahayakan kesehatan,” katanya.
Profesor epidemiologi Pan menegaskan, upaya global untuk memerangi epidemi tembakau harus tetap digalakkan karena rokok menjadi penyebab utama kematian dan penyakit di seluruh dunia
“Studi yang dipublikasikan The Lancet Diabetes and Endocrinology ini menggarisbawahi pentingnya menegakkan Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC) WHO. Kebijakan bebas asap rokok dapat memberikan perlindungan bagi non-perokok dan dapat meningkatkan kualitas hidup,” pungkasnya.
Sumber;liputan6.com