TOTABUAN.CO–Chicago – Harga emas berjangka di Divisi Comex New York Mercantile Exchange berbalik positif setelah pada perdagangan sebelumnya mencetak harga terendah dalam satu bulan terakhir.
Mengutip Xinhua, Jumat (11/9/2015), kontrak emas yang paling aktif diperdagangkan untuk pengiriman Desember naik US$ 7,30 atau 0,66 persen menjadi menetap di US4 1.109,30 per ounce untuk perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Harga emas berjangka mampu rebound dari level terendah yang pernah dicetak sejak 7 Agustus lalu.
Para analis mengungkapkan, jatuhnya pasar saham Eropa memberi tenaga kepada harga emas untuk kembali menguat. Pada perdagangan Kamis, Indeks FTSE 100 yang merupakan indeks patokan di Inggris turun 1,18 persen. Sedangkan Indeks Patokan Perancis CAC 40 juga mengalami penurunan 1,46 persen.
Pada perdagangan sebelumnya, harga emas tertekan karena penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang lainnya yang dipicu data tenaga kerja yang membaik.
Angka pengangguran di AS mengalami penurunan menjadi 5,1 persen yang merupakan level terendah dalam 7 tahun terakhir. Selain itu, data lowongan pekerjaan juga menunjukkan kenaikan.
Emas memang diperdagangkan dengan dolar AS sehingga rentan mengalami penurunan penwaran jika mata uang dolar AS menguat karena keuntungan yang didapat oleh para pelaku pasar yang bertransaksi menggunakan mata uang selain dolar AS akan turun.
Para investor juga sedang berhati-hati memegang logam mulia di tengah sentimen rencana kenaikan suku bunga yang akan dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat pada pekan depan.
Sumber;Merdeka.com