TOTABUAN.CO–Ketidakpastian ekonomi global tidak hanya menghantam Indonesia, namun juga Malaysia. Ekonomi negeri jiran kini kesulitan karena nilai tukar Ringgit Malaysia anjlok parah.
Nilai tukar Ringgit Malaysia terhadap dolar Amerika (USD) sempat menyentuh level terendah dalam 17 tahun terakhir. Tidak hanya itu, Ringgit juga melemah terhadap dolar Singapura. Nilai tukar Ringgit menyentuh level RM 4,339 per USD. Terhadap dolar Singapura, Ringgit menyentuh level RM 3,056 per dolar Singapura.
Anjloknya nilai tukar Ringgit, membuat pengusaha di Malaysia gelisah. Banyak pengusaha di sana menahan rencana ekspansi bisnis.
Data perbankan setempat mengungkap, pengajuan aplikasi pinjaman atau kredit baru untuk usaha di Malaysia melambat semenjak Ringgit dihantam dolar Amerika. Padahal, pengajuan pinjaman untuk bisnis ini merupakan salah satu indikator utama pertumbuhan sektor swasta.
Dilansir dari media Thestar, tiga bankir dari lembaga keuangan terkemuka di Malaysia mengakui bahwa mereka belum menerima permohonan pinjaman atau kredit baru untuk bisnis dalam beberapa pekan terakhir.
“Banyak pengusaha dan perusahaan lebih memilih untuk menunggu karena mereka tidak yakin dengan ekonomi global, dan nilai tukar Ringgit bisa saja terus melemah dalam beberapa bulan mendatang,” ucap pejabat perbankan Malaysia yang tidak disebutkan namanya seperti dilansir dari Thestar di Jakarta, Kamis (10/9).
Situasi saat ini diakui sangat berbeda dengan beberapa bulan yang lalu. Tingginya kegiatan usaha membuat pertumbuhan kredit cukup tinggi. Bahkan pinjaman atau kredit pengusaha untuk bisnis melampaui kredit konsumsi.
“Sekarang memang volatilitas sangat tinggi, sehingga tidak mengherankan kalau pengusaha menahan rencana ekspansi mereka,” tutupnya.
Sumber;Merdeka.com