TOTABUAN.CO BOLMONG–Dampak musim kemarau makin dirasakan para petani di Desa Pinogaluman Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow. Puluhan hektare sawah pertanian di desa tersebut kering yang menyebabkan tidak ada lagi pasokan air yang mengaliri sawah pertanian.
Kurang lebih lima bulan para petani di Desa Pinogaluman Kecamatan Lolak mengalami kerugian besar.Puluhan hektare sawah yang baru berumur kurang lebih dua bulan mati. Batang hingga buah padi mengering akibat kurangnya asupan air .
Hanya sekitar 30 persen saja tumbuhan padi yang bisa dipanen. Sementara sisahnya tidak bisa lagi di manfaatkan. Untuk mengantisipasi kerugian petani lebih besar mereka terpaksa melakukan panen padi lebih awal.
“Kemarau ini sudah menjelang lima bulan. Akibatnya puluhan hektare sawah milik petani yang ada diperkebunan Poyangat sampai Bobontungo gagal panen. Lihat saja padi yang ada nampak hangus hanya sekian pesen saja hasil pertanian yang bisa di panen, selebihnya itu rusak, bila hal ini terus terjadi maka akan terjadi kekurangan pangan,” kata Sundi Manggopa petani.
Kondisi ini sangat menghawatirkan para petani / sebab jika hal ini terus terjadi maka kekurangan pangan akan terjadi beberapa bulan kedepan. Padahal lahan pertanian ini merupakan penghasil padi terbesar yang mampu mendongkrat hasil beras di Kecamatan Lolak. (Has)