TOTABUAN.CO BOLSEL—Tidak banyak kepala daerah di Sulut sama seperti Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Ternyata sudah sejak tahun 80an orang nomor satu di Bolsel ini sudah mengoleksi sejumlah jenis batu. Tidak sedikit batu cincin dari koleksi yang dia miliki. Mulai dari batu mulia hingga batu lokal lengkap tersedia di tempat koleksinya.
Coba perhatikan jari manis dari Bupati Bolsel. Setiap hari baik berada di kantor maupun acara lainnya, tampil dengan menggunakan cincin. Pria kelahiran 17 Oktober 1959 ini mengaku bukan baru sekarang mengokeksi cincin. Akan tetapi sudah sejak tahun 80an.
Saat bersua dengan totabuan.co dia mengaku kalau cincin yang dia koleksi itu, sudah sejak dia masih menjadi PNS waktu dulu.
“Kalau ini cincin sejak saya masih jadi PNS dulu, cuma jarang pakai. Ini juga pemberian teman. Kalau ini cincinnya asal mesir atas pemberian teman juga,” kata dia sambil menggosok-gosok koleksi cincinnya yang berada di atas meja kerja.
Dia mengaku kalau cincin yang dia miliki ada beberapa macam jenis. Tapi ada juga cincin yang dia miliki itu dibeli. Biasanya untuk membeli cincin dia hanya membeli batu cincinnya saja. Sedangkan untuk memodifikasi, dia pergi ke tempat pembuatan cincin langganan untuk membeli gagang sesuai dengan keinginan dan ukurannya.
Biasanya untuk memakai cincin kata ketua DPC PDIP Bolsel ini, disesuaikan dengan corak pakaian yang dikenakan. Yang lebih cocok jika menggunakan kemeja putih dan menggunakan cincin warnah merah atau hijau. Kalau cincin warnah hijau, biasanya dipakai hadir di acara keagamanan. Bahkan saat naik khotbah juga lebih bagus karena di menggunakan kemeja koko putih, tambahnya.
Namun, adakah hubungan antara batu akik dan kepiawaiannya dalam memimpin ?.Tentu saja tidak. Karena batu akik yang ia miliki hanya untuk koleksi, bukan untuk pegangan apalagi sebagai jimat.
Koleksi milik Bupati tergolong variatif. Mulai model cat eye (mata kucing), blue safir, pirus, black opal, doko, topas, red borneo, panca warnah, red baron, dan beberapa jenis lagi batu akik. “Harganya tidak mahal. Ada juga batu lokal Bolsel pemberian warga,” katanya.
Kebiasaan ini tentu tanpa ia sadari, secara tak sengaja juga memamerkan koleksi batu akiknya. (Has)