TOTABUAN.CO BOLTIM–Ratusan tenaga guru di Kabupaten Bolmong Timur (Boltim) hingga kini belum menerima Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP). Sudah 10 bulan para guru belum menerima TPP dari pihak Dinas Pendidikan (Diknas) setempat.
“Terhitung November tahun lalu tunjangan ini belum kami terima. Begitupun Januari tahun ini sampai sekarang tunjangan itu belum juga cair,” keluh salah satu guru di Kecamatan Nuangan Minggu (30/08).
Mirisnya lagi, para guru guru non sertifikasi ini menyesalkan ulah pihak Diknas Boltim yang terkesan mendiamkan persoalan yang mereka alami.
“Dananya memang dari pusat. Kalau di daerah lain namanya tunjangan non sertifikasi dan biasanya cair per triwulan. Masalahnya, pihak Diknas tidak pernah memberi kejelasan mengenai tunjangan itu,” tambah guru itu yang meminta namanya tidak ditulis.
Dia bersama dengan rekan-rekannya berencana akan mengadukan persoalan tersebut ke Ombudsman Pemerintah RI, atas buruknya pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
“Kita berharap masalah dapat diselesaikan. Tapi, bila tidak kita akan membawa masalah ini ke Ombudsman RI,” tambah dia lagi.
Keluhan para guru ini pun menjadi perhatian DPRD setempat. Ketua Komisi III DPRD Boltim, James Tine, secara terpisah mengaku prihatin dengan nasib para guru tersebut.
“Kami akan berupaya mencari solusinya. Saya sarankan, sebelum diangkat ke Ombudsman RI, terlebih dulu kita panggil pihak terkait agar masalah ini punya jalan keluar,” katanya.
Sayangnya, Kepala Diknas Boltim, Yusri Damopolii, hingga berita ini diturukan belum berhasil dimintai konfirmasnya perihal pencairan TTP tersebut. (mg1)