TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Pameran batu akik yang digelar di Kota Kotamobagu menampilkan keunikan tersendiri. Salah satunya, sebuah batu akik berlafaz atau bertulisan Allah berhasil menyedot perhatian. Batu yang dipajang pada stand milik Malvin Katopo itu ternyata dibanderol dengan harga Rp 3.5 miliar.
Ada yang terkejut saat mendengar harga batu akik milik Malvin yang disuarakan panitia penyelenggara. Warga berdesakan saat mendengar kalau batu yang dipamerkan oleh salah satu peserta harganya capai miliaran rupiah.
“Motifnya unik dan langka Pak. Harganya kita jual 3.5 miliar,” ujar Malvin saat ditemui di stand pameran Selasa(18/8).
Pria asal Manado itu mengaku jika batu miliknya ini sudah pernah ditawar oleh pembeli senilai Rp 160 juta saat ikut pameran di pulau Jawa. Namun, karena harganya dinilai di bawa standar, makanya tidak jadi.
“Tergantung nego. Kalau waktu ikut pameran di pulau Jawa, sudah sempat ditawar oleh pembeli 160 juta tapi tidak cocok karena ditawar dengan harga dibawa,” tambah Malvin sambil mengeluarkan kepulan asap rokoknya.
Malvin menjelaskan, jika batu itu sudah pernah ikut kontes di Cirebon dan meraih peringkat lima. Meski hanya dapat rangking lima, namun sudah mendapat penghargaan dengan kategori batu kaligrafi. Dia mengatakan, jika ada yang membeli dengan harga cocok, tentu akan diberikan. Namun jika tidak tentu tetap masih menjadi koleksi baginya.
“Ya kalau ada penawaran yang cocok, tentu kenapa tidak,” tutur pria yang mengaku sudah sejak dari tahun 80 an sudah mulai mengoleksi batu itu.
Batu tersebut lanjut Malvin, jenis batu Kalsedon. Batu tersebut dibeli kepada seseorang, aku dia.
Pameran batu akik yang digelar sepanjang 50 meter itu bertempat di jalan Kinalang Kotamobagu yang diikuti puluhan pedagang dalam rangka HUT RI ke 70 yang dibuka pada 18- 29 Agusutus.
Setiap harinya warga terlihat memadati sejumlah stand pameran. Mereka kebanyakan membeli batu yang masih berbentuk bongkahan bersama dengan ring cincin dan langsung disuruh buat.
Ketua panitia Sehan Ambaru mengaku kalau pameran yang dilaksanakan diikuti oleh sejumlah pedagang serta pecinta batu akik dari luar daerah. Termasuk dari daerah Maluku Utara, Gorontalo, Bengkulu, Sumatera, serta daerah luar Sulut. Ada juga sejumlah pedang batu dari Manado, Bitung serta pedagang batu akik yang memamerkan batu lokal. (Has)