TOTABUAN.CO BOLMONG—Tim dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Senin (03/08), turun ke Desa Bakan untuk mengambil sampel air untuk diuji di laboratorium.
“Kita akan ambil sampel dulu, saat ini belum bisa dipastikan apa penyebabnya, kita belum bisa berspekulasi,” kata Yudha Rantung, Kepala BLH Bolmong.
Dia mengatakan, untuk mengetahui sampel air yang akan diuji di laboratorium dalam waktu 14 hari ke depan.
“Biasanya hasil uji laboratorium akan diketahui sesudah 14 hari. Tapi selain itu, pihak perusahaan PT JRBM juga telah mengambil sampel air,” jelasnya.
Diketahui, Warga Desa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow, mulai resah dengan banyaknya ayam, itik dan ikan yang ada ditambak mereka, mati mendadak. Seperti yang terjadi di Dusun II, tepatnya di lorong Rape. Di mana ternak seperti Ayam, Itik mati setelah mandi dan cari kana di sungai samping rumah warga.
“Saya tak curiga, tapi keesokkan harinya jumlah bebek yang mati bertambah. Itik yang mati usai mandi dan mencari makan di sungai,” kata Mat Pato, Sabtu (01/08) kepada wartawan.
Selain Mat Pato, hal yang sama juga terjadi pada itik milik Andra. “Sudah ada sekitar 60 ekor yang mati. Kejadiannya sejak Jumat lalu. Setiap hari itik yang berenang dan mencari makan di sungai, tiba-tiba mati,” katanya.
Peristiwa itu juga terjadi kepada Rinal Mamonto. Ratusan ekor ikan di tambak miliknya, pada Jumat (30/07), tiba-tiba mengapung. “Saya gagal untuk menjual ikan. Padahal rencananya ikan saya akan segera panen untuk dijual. Kalau dihitung, kerugian saya mencapai Rp10 juta,” kata Rinal.
Sejumlah warga di Bakan menuturkan, sebelum kejadian itu, terjadi hujan dihulu sungai yang mengakibatkan beberapa anak sungai meluap. Hulu sungai itu terdapat aktivitas perusahan tambang milik PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM). Bahkan lokasi kejadian itu, tidak jauh dari tempat penampungan bahan kimia milik perusahan tambang itu.
“Ada tumpukan kapur milik perusahan yang ada dikompleks perusahan. Ada juga bahan kimia lainnya yang tidak jauh dari pemukiman warga,” kata warga.
Namun meski demikian, warga belum mau berspekulasi soal kejadian ini. Pihak perusahan juga sudah turun untuk mengambil sampel air. Namum warga berharap pihak pemerintah daerah lewat Badan Lingkungan Hidup (BLH) juga secepatnya melakukan pemeriksaan melalui laboratorium terhadap kondisi air yang diduga menjadi penyebab matinya ratusan ikan, puluhan ayam dan itik. Sebab diduga beberapa anak sungai yang masuk ke persawahan sungai, hingga tambak milik warga, sudah tercemar limbah kegiatan perusahaan PT JRBM .
Kepala Desa Bakan Hipi Mokodompit membenarkan kejadian itu. Dia sendiri sudah langsung mengingatkan warga untuk menghindari aktivitas ke sungai yang menyebabkan puluhan ternak peliharaan mati.
“Saya sudah beri laporan soal kejadian ini melalui Camat, Polsek dan Koramil setempat. Ini juga harus diwaspadai jangan-jangan terkena kepada manusia,” kata Hipi. (Has)