TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Puncak arus mudik lebaran, peningkatan penumpang mulai terjadi. Seperti halnya yang terjadi di terminal Bonawang Mongkonai Kotamobagu. Namun sayangnya peningkatan penumpang dimanfaatkan pihak sopir untuk menaikan tarif sepihak.
Meskipun nampak lengang, namun lonjakan penumpang arus mudik lebaran di terminal Bonawang mengalami kenaikan. Peningkatan penumpang terjadi hampir disejumlah trayek jurusan luar kota. Antara lain angkutan trayek Kotamobagu Boroko dan trayek Kotamobagu Bintauna.
Para sopir angkutan mengaku, lonjakan penumpang naik 40% sudah hampir sepekan terakhir ini. Kebanyakan pemudik datang dari kampung halaman usai lebaran rata-rata mulai masuk kerja dan sebagian lainnya mulai masuk sekolah.
“Saat puncak arus mudik penumpang meningkat, sehingga dapat dilihat setiap kendaraan angkutan penumpangnya cukup banyak,peningkatan penumpang terjadi sejak sepekan terakhir,” kata Toyo salah satu sopir angkutan.
Namun lain halnya dengan angkutan antar propinsi jurusan Kotamobagu-Gorontalo. Peningkatan penumpang justru dimanfaatkan oleh pengelola P.O dengan menaikan tarif penumpang dari Rp80 ribu menjadi Rp90 ribu atau naik Rp 10 ribu tanpa ada alasan yang jelas.
“Saat ini penumpang mulai meningkat,tarif dinaikan sejak satu pekan sebelum lebaran, seharusnya kenaikanya dari Rp 80 ribu menjadi Rp 100 ribu, atau naik Rp 20 ribu mengingat masyarakat, kami hanya menaikan sepuluh ribu perorang,” kata Aka pengelolah pangkalan Jaya Indah.
Meskipun telah diperingatkan pihak dinas terkait untuk tidak menaikan tarif sepihak pada arus mudik lebaran, namun pengelolah P.O menaikkan secara diam-diam.(Has)