TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU –Para pedagang pasar senggol yang ada di Kotamobagu mengaku kecewa. Pasalnya, peresmian pasar senggol Selasa (7/7) saat jelang Idul Fitri tak dihadiri oleh orang nomor satu di Kotamobagu ini. Padahal pasar senggol ini menurut para pedagang, merupakan salah satu menunjang visi dan misi pemerintah sebagai kota model jasa.
“Harusnya pemerintah mendukung karena ini merupakan bagian dari menunjang visi dan misi pemerintah sebagai kota model jasa di Kotambagu,” kata para pedagang.
Dari rencana yang dijadwalkan sebelmnya, panitia menetapkan 2 Juli pasar senggol sudah beroperasi. Namun karena tarik menarik dan persiapan teknis, pembuakan pasar senggol baru dibuka Selasa (7/7).
Namun Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara, mengakui tak sempat hadir dalam peresmian pasar senggol karena pada saat bersamaan dirinya terbang lagi ke Jakarta.
“Sebetulnya saya yang harus buka. Namun saya ditunggu di kementerian. Ada yang perlu dibahas mengenai proposal pengusulan DAK 2016. Yang sudah harus diterima kementerian paling terlambat tanggal 10 Juli jam sembilan malam,” ujar Tatong..
Ketua DPW PAN Sulut ini menambahkan, pada waktu tersebut seluruh Indonesia harus sudah masuk proposalnya. Sebab kata dia, banyak hal yang perlu diklarifikasi, terutama pembangunan kantor wali kota yang sudah dilakukan Musrenbang, dan harus dipastikan masuk di online Bappeda,” ungkapnya.
Selain itu pada pembahasan pengusulan DAK 2016 itu, ada 12 dinas harus berangkat untuk memastikan masuk. “Ini agar APBD kita tidak terkendala. DAU dan DAK harus dipastikan sebelum pembahasan APBD,” ujarnya.
Alhasil peresmian pasar senggol hanya diwakili Asisten I Nasrun Gilalom mewakili pemerintah kota. selain itu dihadiri beberapa jajaran seperti polres, kodim, dan sejumlah pimpinan SKPD dan unsur pemuda.(Has)