TOTABUAN.CO BOLMONG – Sejumlah warga di Kecamatan Lolak menegeluhkan Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bolaang Mongondow (Bolmong). Sudah empat bulan terkahir suplay air bersih dari perusahan milik Pemkab itu tiidak berjalan normal.
“Dalam sepekan air mengalir hanya dua sampai tiga hari saja. Itupun hanya di jam-jam tertentu,” kata Mael Dilapanga warga Desa Motabang.
Dia bersama warga lainnya merasa dirugikan. Sebab, tidak menerima pelayanan prima, namun harus membayar biaya beban setiap bulannya.
“Biaya beban yang kita bayarkan setiap bulanya tidak sebanding dengan pelayanan. Warga sangat dirugikan atas pelayanan PDAM,” katanya.
Ia berharap manajemen tidak hanya mengejar keuntungan semata. Namun juga harus terus membenahi pelayanan kepada warga.
Ramli Lihawa warga desa merasakann hal yang sama. Dia berharap Pemkab sebagai pemilik perusahaan agar mengevaluasi kinerja dari pimpinan-pimpinan PDAM . “Program pelayanan air belum bisa dirasakan warga,” katanya.
Sementara Kepala Kepala Unit PDAM Kecamatan Lolak, Hermanto Baks, mengakui kebenaran keluhan warga tersebut. Ia menjelaskan, sala satu yang menjadi kendala terbesar dalam suplay air adalah faktor alam.
“Biasanya kalau terjadi banjir, saluran air yang ada sering tersumbat, akibatnya suplai air bak yang dikelola dalam penampungan sangat terbatas,” ujarnya.
Meski demikian ia berjanji akan berupaya memaksimalkan pelayananya. “Kami sudah memperbaiki saluran yang mengalami gangguan. Dan untuk saat ini, suda berjalan dengan normal,” katanya.(Has)