TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Dinas kesehatan Kotamobagu masih terkendala alat untuk memeriksa makanan yang mengandung bahan berbahaya, minuman atau kosmetik. Makanya dalam operasi yang rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat harus menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Manado.
“Kita belum bisa melakukan secara mandiri. Makanya harus menggandeng BPOM Manado,” kata Kepala Bidang Promosi Kesehatan sekaligus Humas Dinkes Kotamobagu Dahlan Mokodompit.
Dia mengatakan, rencananya untuk pengadaan alat pendeteksi atau memeriksa itu, akan dimasukan dalam APBD Perubahan.
Dahlan menjelaskan alat yang dimaksud itu yakni berupa laboratorium. Alat tersebut bisa memeriksa makanan mengandung formalin atau bahan berbahaya lainnya.
“Alat itu sudah satu paket dengan satu mobil dan alat untuk memeriksa air di depot yakni water test kit backteria,” ungkapnya.
Dia menjamin jika alatnya sudah ada di Kotamobagu pihaknya tak perlu lagi menggandeng BPOM Manado pungkasnya. (Has)