TOTABUAN.CO BOLMONG—Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Salihi Mokodongan murka saat memimpin rapat rutin di aula pertemuan lantai III kantor bupati Lolak Senin (8/6).
Rapat rutin yang diberi nama ‘Senin Bebas Temuan’ itu dihadiri para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) guna membahas soal program kerja.
Namun yang menjadi kemarahan orang nomor satu di Bolmong itu, ketika rapat yang dimulai sejak pukul 09.00 Wita, sudah berjalan empat jam tapi tidak ada notulen. Sontak saja Salihi berdiri dan meninggalkan ruangan rapat.
Informasi yang didapat, di mana saat Bupati meminta notulen rapat yang sudah berjalan hampir empat jam itu, ternyata tidak ada.
“Penyebabnya karena dalam rapat tersebut, perkataan Bupati seperti tidak diindahkan oleh salah satu SKPD yang diintruksikan untuk membuat notulen,” kata sumber yang mengaku ikut dalam rapat tersebut.
“Bupati meminta agar bagian ekonomi pembangunan membuat notulen rapat untuk dibacakan dan dibagikan ke setiap peserta rapat agar apa yang menjadi pembahasan dan hasil rapat bisa di perhatikan dan ditindak lanjuti. Tapi setelah empat jam ternyata tidak ada notulen yang dibuat,” tamba sumber.
Sumber mengaku dalam rapat tersebut memang banyak hal yang penting untuk diperhatikan dalam pembangunan dan pembenahan adiministrasi keuangan Pemkab Bolmong.
Bupati Salihi Mokodongan saat menuju mobil dinas yang terparkir dilanti I mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan evaluasi atas kinerja bawahannya. Terutama di posisi-posisi strategis dalam pembangunan daerah.
“Ini dilakukan agar dapat diperhatikan oleh mereka, bagaimana bekerja untuk masyarakat. Bukan Cuma senang jadi pejabat,” ujar Bupati. (Has)