TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Setelah membumbing di daerah Maluku Utara (Malut), kini kerajinan batu akik mulai menjamur di wilayah Bolang Mongondow Raya khususnya di Kotamobagu.
Di beberapa kelurahan di Kotamobagu yang biasanya kosong tanpa aktivitas, kini mulai ramai dikunjungi warga. Ini karena para pedagang dan pengrajin batu akik mulai menjajakan dagangan mereka.
Beberapa tempat pengarajin batu akik seperti di Kelurahan Mogolaing, Molinow, Kampung Baru, Pobundayan, dua bulan terkahir ramai dikunjungi warga. Para pedagang itu meletakkan meja dagangannya, atau sekadar menggelar lapak, dan memajangkan berbagai jenis batu.
Saban hari para pembeli bahkan warga yang sekedar melihat, berdatangan ke lapak-lapak itu. Semua kebutuhan batu akik ada dan lengkap. Mulai dari bongkahan batu, mesin pemotong, hingga proses membentuk batu cincin.
Penjual batu menjejerkan wadah di plastik di lapaknya. Menyusun batu-batu dagangan secara acak, kemudian menyiramkan air agar warna bebatuan nampak segar. Menurut pendagang, dari berbagai jenis batu yang mereka pasarkan, batu Hajar Jahanam paling laris dibeli. Menurut para pedagang, nama batu Hajar Jahanam itu sendiri bersumber dari nama obat kuat untuk pria dewasa.
“Yang paling laris dibeli batu Hajar Jahanam. Asalkan yang Super,” kata salah satu pedagang yang membuka lapak di wiilayah Mogolaing.
Sambil melicinkan batu, dia menceritakan jika mitos yang coba dibangun, batu jahanam itu bisa menambah vitalitas pria dan wanita. Caranya, rendam batu hitam itu dalam air dan kemudian air penggunanya secara berketerusan, akan berkhasiat secara seksual dan juga fungsi kesehatan lain, tambah pria paro bayah sambil melicinkan batu pesanan pembeli.
“Sudah banyak yang membeli, terbukti bagus. Bisa juga untuk menyembuhkan maag,” tambahnya.
Kebanyakan pedagang di pasar itu selalu menyediakan batu jahanam. Batu yang berasal dari Loloda, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara ini, warnanya hitam pekat. Saat disinari dengan senter, cahaya tidak tembus.
Sekeping batu yang bisa dibuat menjadi tiga batu cincin, ditawarkan dengan harga Rp 50 ribu. Ada juga yang menawarkan Rp 100 ribu. Tapi pembeli batu ini tak selalu banyak Mitos soal vitalitas itu tak bisa dipercaya begitu saja.
Namun meski begitu beberapa jenis batu masih juga ramai dibeli. Seperti doko kembang, palamea, kecubung, lavender, paca warnah, obi, serta beberapa jenis batu lainnya.(Has)