TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Warga yang tinggal di Kelurahan Pobundayaan Kecamatan Kotamobagu Selatan lakukan protes terkait dengan penutupan akses jalan yang dilakukan pihak kontraktor dan UPTD dinas PU Sulut Kamis (21/5).
Warga protes lantaran akses jalan utama ditutup demi pekerjaan proyek jembatan yang sedang dikerjakan pihak CV Sarana Utama dengan nilai kontrak 2.3 miliar itu. Warga menilai penutupan akses jalan utama itu, berdampak pada penambahan biaya tarif transportasi bentor. Selain itu, akses jalan itu juga menghubungkan akses menuju ke rumah sakit.
“Tentu ini sangat berdampak bagi kita yang tinggal di sini. Harusnya pihak UPTD dan kontraktor jangan ambil keputusan sendiri. Penutupan akses jalan ini berdampak para perekonomian serta dari dan menuju rumah sakit,” kata warga saat berada di lokasi proyek.
Protes itu juga karena warga kaget tiba-tiba akses jalan sudah ditutup pihak UPTD dan kontraktor tanpa ada pemeberitahuan sebelumnya.
Lurah Pobundayan Muhamad Abdullah saat berada di lokasi mengaku kaget ada protes warga terkait penutupan jalan. Seharusnya kata Abdullah, sebelum dilakukan pembongkaran, pihak kontraktor dan UPTD sudah membuat jalan alternatif.
“Harusnya begitu. Siapa sih yang tidak mendukung program pembangunan. Tapi mestinya sudah ada akses jalan yang harus telebih dulu disiapkan,”kata dia.
Dari aksi itu, tampak terlihat Kasat Lantas Polres Bolmong, Dinas Perhubungan Kotamobagu langsung berada di lokasi untuk meredah emosi warga.
“Saat ini sudah ada lahan yang telah disiapkan untuk pembangunan akses jalan darurat. Ini tinggal koordinasi pihak kontraktor, UPTD dan pemilik lahan. Sudah kita coba upayakan demi lancarnya akses jalan,” tambah Kadis Perhubungan Agung Adaty. (Has)