TOTABUAN.CO – PT Pertamina (Persero) menyatakan tidak akan menaikkan harga Pertamax Cs hingga Lebaran. Langkah itu dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya tidak hanya mempertimbangkan untung rugi saja. Sejalan dengan Pemerintah, Pertamina sangat memperhatikan daya beli masyarakat.
“Pemerintah saat ini sangat fokus dengan daya beli masyarakat, kebutuhan mendekati hari raya puasa dan Lebaran,” kata Dwi, saat menghadiri The 39 Th IPA Convention & Exebition, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (20/5/2015).
Dwi menambahkan, meski menahan kenaikan harga Pertamax Cs kinerja Pertamina cukup positif. Kinerja tersebut diharapkan bertambah baik dengan diterapkannya efisiensi yang dilakukan perusahaan energi plat merah tersebut.
“Sejauh ini kinerja Pertamina sampai April cukup bagus. Diharapkan dengan gerakan efisiensi, bisa menutup,” tutur Dwi.
Menurut Dwi, jika Pertamina ke depannya mengalami kerugian karena menahan kenaikan harga Pertamax Cs, akan dilakukan subsidi silang untuk menutupi kerugian.
“Dalam sebuah korporasi itu biasa ada cross subsidi. Ada kerugian di satu produk, keuntungan di produk lain sementara itu untuk persaingan pertamina dengan yg lain. Kita harus lakukan. Itu lumrah,” ujar Dwi.
Sebelumnya Pertamina membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax, Pertamax Plus, dan bio solar pada 15 Mei 2015.
Harga Pertamax plus yang rencananya naik menjadi Rp 10.550 per liter tetap bertahan di angkar Rp 10.050 per liternya. Hal serupa juga terjadi pada Pertamax yang masih bertahan di angka Rp 8.800 per liter dan bio solar dengan harga Rp 6.900 per liter.
sumber: liputan6.com