TOTABUAN.CO BOLMONG – Pengerukan material di hulu sungai di Kecamatan Lolayan dikeluhkan sejumlah warga. Menurut Salewang warga Desa Mopusi, kuat dugaan keruhnya air yang masuk ke persawahan akibat pengerukan pasir dan batu di hulu sungai. Selain itu, jika turun hujan lebat dan berlangsung selama sehari, maka lumpur masuk ke persawahan.
“Otomatis ini mengurangi hasil panen padi,” kata Salewang yang berprofesi sebagai petani. Pihaknya juga khawatir jika ini terus berlangsung maka akan menimbulkan banjir bandang. “Tentu, masyarakat yang akan dirugikan,” ujarnya.
Ia berharap Pemkab dan DPRD dapat melakukan evaluasi kegiatan galian C di hulu sungai.
“Kegiatan tersebut sudah berlangsung selama tiga tahun. Sekarang dampaknya mulai terasa. Air yang biasanya jernih, berubah jadi keruh. Sedangkan tempat pengerukan itu adalah hulu sungai yang mengairi persawahan disekitar Desa Matali Baru, Mopusi dan Tanoyan,” katanya. (Has)