TOTABUAN.CO BOLTIM — Jelang sebulan kelangkaan LPG bersubsidi ukuran 3 kilogram di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mulai dikeluhkan warga. Disejumlah pangkalan mengalami kekosongan stok elpiji terutama bagi para pedagang eceran.
Seperti yang dituturkan Erni Paputungan pemilik warung makan di Desa Tutuyan. Dia mengatakan dalam sehari dia sering menggunakan elpiji 3 Kg sebanyak tiga tabung. Namun sayangnya, setelah hampir sebulan penggunana elpiji sudah terbatas.
“Saya sering menggunakan tiga tabung dalam sehari itu normalnya. Namun akhir-akhir ini terpaksa saya kurangi jumlah masakan karena elpiji sudah sangat sulit didapatkan ” tutur Erni.
Menurutnya jika ini terus berlangsung maka otomatis para pedagang makanan akan mengurangi atau menaikan harga makanan. Ini dikarenakan bahan bakar yang digunakan untuk memasak tidak memenuhi kebutuhan.
“Yang pastinya banyak pedagang seperti saya bakalan merugi, karena mau masak saja harus dihitung-hitung, ” tambah Erni.
Kepala Dinas (Kadis) Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Boltim Jamaludin ketika dikonfirmasi Selasa (12/05/2015) megatakan, kelangkaan elpiji beberapa pekan lalu dikarenakan keterlambatan pasokan dari Bitung.
“Untuk beberapa pekan lalu penyebab keterlambatannya karena pasokan dari Bitung yang sedikit terlambat, ” kata Jamaludn.
Dan untuk saat ini Jamaludin mengakui masih terjadi kelangkaan dari agen ke penyalur karena proses pendistribusian di SPBG Mongkonai Kota Kotamobagu mengalami antrian dan setiap agen hanya diberikan jata sehari dua truck pengangkut untuk diopersikan.
” Kalau normalnya perhari truk yang beroperasi menyalurkan elpiji ke penyalur tiga sampai empat armada. Namun saat ini jatah yang diberikan hanya dua jadi banyak permintaan ” pungkasnya.
Diketahui agen resmi penyalur elpiji 3 kilogram yang ditunjuk oleh pertamina yang beroperasi di Boltim yakni PT Mangimbali Sejahtera.(wan).