TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Jelang bulan suci ramadhan, harga kebutuhan pokok yang ada di pasar tradisional mulai merangkak naik. Kenaikan tertinggi terjadi pada cabe rawit yang mencapai lima puluh ribu rupiah perkilogram. Selain itu bawang merah dan dan bawang putih.
Di pasar tradisional Serasi Kotamobagu dan di pasar tradisional Poyowa Kecil, cabe rawit dan bawang mengalami
kenaikan. Jika sebelumnya pedagang membelinya dengan harga Rp 30 perkilogram, kini pedagang mendapatkannya dengan harga Rp 50 perkilogram dan dijual dengan harga Rp 54 perkilogram.
Sedangkan bawang merah yang biasanya diambil pedagang dengan harga Rp 24 perkilogram kini menjadi Rp 35 perkilogram. Demikian pula dengan bawang putih mengalami kenaikan dari Rp 250 perkarung kini menjadi Rp 320 ribu perkarungnya.
Para pedagang mengaku kenaikan harga bahan pokok ini telah terjadi tiga kali dalam satu bulan terakhir. Selain meningkatnya daya beli konsumen, kenaikan harga bahan pokok ini disebabkan oleh kurangnya stok .
“Kenaikan harga terjadi pada cabe rawit, bawang merah. Sebelumnya kami membelinya Rp 30 perkilo gram, kini menjadi Rp 50 perkilo gramnya. Dan bawang merah dari 25 ribu perkilo gram, kini menjadi tiga puluh lima ribu perkilogramnya. Hal ini terjadi karena kurangnya pasokan,” kata Wirna pendagang di Pasar Serasi Senin (11/5/2015).
Kenaikan harga bahan pokok diakui warga cukup meresahkan. Namun, karena telah menjadi kebutuhan sehari hari terpaksa harus dibeli. Para konsumen juga mengaku pasrah. Karena kebutuhan seperti cabe rawit sudah menjadi kebutuhan pokok.
“Kami sebagai konsumen merasa terbebani dengan kenaikan harga ini. Apalagi anggaran sekolah anak terlalu besar. Namun karena ini merupakan kebutuhan sehari hari terpaksa kami membelinya,” kata Dewi.
Kenaikan bahan pokok ini diperkirakan akan terus terjadi bila stok dipasaran terus berkurang. Apalagi untuk pemasok bahan pokok ini berasal dari luar daerah kota Kotambagu.(Has)