TOTABUAN.CO — Kasus asam urat telah meningkat dua kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir. Dokter mengatakan bahwa pembengkakan sendi yang parah sebagian disebabkan oleh obesitas dan diabetes tipe-2.
Seperti dilansir mirror.co.uk (2/5), dokter telah mencatat jumlah pasien yang menderita gout atau penyakit asam urat, dengan kenaikan tajam pada penderita usia 20-an sampai 30-an.
Gout menyebabkan nyeri sendi dan pembengkakan yang intens. Di Inggris, penyakit ini dijuluki “penyakit raja” karena Raja Henry VIII menjadi salah satu penderita gout yang paling terkenal di sana.
Tahun lalu, rumah sakit di Inggris mencatat ada 5.810 jadwal check up yang dibuat untuk penderita asam urat – naik dari 2.658 sepuluh tahun yang lalu.
Sejak tahun 2012, jumlah pasien gout yang berusia 20-an sampai 30-an melonjak sampai 30 persen. Sebelumnya mereka dianggap terlalu muda untuk menderita kondisi tersebut.
“Gout meningkat karena kombinasi faktor; kenaikan obesitas di Inggris; populasi yang menua; diabetes tipe 2 ; dan farmasi poli yang mencakup penggunaan aspirin dosis rendah dan diuretik,” jelas Dr Kelsey Jordan, konsultan rematologi dan dosen senior di Brighton & Sussex University Hospitals NHS Trust.
UK Gout Society mengatakan bahwa dengan mengontrol berat badan, seseorang bisa mencegah gout. Sebuah studi medis juga menemukan bahwa fruktosa, bahan kimia yang sering ditemukan dalam minuman bersoda, bisa meningkatkan risiko seseorang terkena gout.
Gout atau asam urat biasanya mempengaruhi jempol kaki, tetapi dapat berkembang pada setiap sendi di tubuh. Serangan gout biasanya berlangsung selama 3 sampai 10 hari. Gout disebabkan oleh penumpukan asam urat dalam aliran darah.
sumber : merdeka.com