TOTABUAN.CO — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) megungkapkan, dari hasil pemeriksaan kinerja atas program penyaluran subsidi beras miskin (raskin) tahun anggaran 2014 belum sepenuhnya efektif. Hal ini dikarenakan dalam penyaluran tersebut, masih terdapat banyak kendala dan masalah.
Kepala Biro Humas dan Kerjasama Internasional BPK Yudi Ramdan mengatakan, ada dua permasalahan utama dalam penyaluran subsidi raskin kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Pertama, sebut dia, adalah data penerima manfaat raskin belum sepenuhnya dimutakhirkan.
“Banyak data yang belum dimutakhirkan, ada sebanyak 196 desa/kelurahan di 50 kabupaten/kota. Data yang digunakan data tahun 2011 yang menyebabkan sebagian penerima program raskin berisiko tak tepat sasaran,” ujar Yudi ditemui di kantornya, Jalan Gatot Subroto No 31, Jakarta Pusat, Rabu (29/4/2015).
Sedangkan kedua, lanjut dia, mekanisme pengujian kualitas beras raskin yang belum jelas. Banyak beras raskin yang dikembalikan lagi ke Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) karena kualitasnya yang kurang layak untuk dikonsumsi.
“Banyak beras yang berbau apek dan berkutu. Itu mengakibatkan risiko penyimpangan atas pembayaran subsidi raskin oleh pemerintah ke Perum Bulog,” papar Yudi.
Maka itu, dia meminta agar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, untuk segera menetapkan pihak pelaksana perekaman data dan menyempurnakan pedoman khusus dalam pelaksanaan program raskin. Kemudian setelah itu, BPK menginstruksikan Tim Koordinasi Raskin yang terdiri dari unsur pemerintah pusat dan daerah untuk berkoordinasi dengan Perum Bulog.
“Koordinasi tersebut untuk menetapkan dan menyepakati mekanisme pengujian raskin pada saat penyaluran,” ucap dia.
Selanjutnya, sambung Yudi, BPK juga merekomendasikan agar Kementerian Sosial (Kemensos) menetapkan tenaga kesejahteraan sukarela kecamatan sebagai pendamping program yang bertugas untuk melakukan monitoring dan sosialisasi. “Juga kami minta untuk Pemerintah Daerah untuk menetapkan pagu raskin secara berjenjang,” pungkas Yudi.
sumber : metrotvnews.com