TOTABUAN.CO BOLTIM–Sekretaris Daerah (Sekda) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Muhamad Assagaf mengklaim dari jumlah 921 tenaga Honorer yang bekerja di seluruh SKPD di lingkup Pemkab Boltim 83 persen merupakan penduduk asli Boltim atau sekitar 765 orang.
Kepada wartawan dia mengatakan, melihat capaian presentase tersebut menunjukan bahwa pemerintah sangat memperhatikan anak-anak daerah. Namun sayangnya, terkait gaji masih terbilang minim. Sehingga hal itu menurut Assagaf perlu akan dilakukan peninjauan kembali oleh pemkab.
“Pada semester III kita akan lakukan evaluasi dan meninjau kembali terkait gaji honor. Karena terlalu kecil. Hanya sebesar Rp. 600.000,” kata Assagaf.
Namun begitu pihaknya akan menyesuaikan kondisi keuangan daerah yang ada. “Tentu kami juga akan melihat kondisi keuangan daerah. Maka dari itu, semua SK (Surat Keputusan) masih akan di tahan,” tambahnya.
Diketahui, dua instansi yang memiliki tenaga honorer terbanyak yakni Dinas Pendidikan (Dispen) capai 200 orang terbagi atas 28 orang bertugas di kantor, dan 172 lainnya merupakan guru kontrak. Serta Dinas Kesehatan (Dinkes) yang mencapai 100 orang tenaga Honor.(wan)