TOTABUAN.CO — Tim ahli jantung Inggris mengklaim bahwa aktivitas fisik memang dapat mengurangi risiko penyakit jantung, demensia, dan kondisi lainnya, namun itu tidak menjanjikan penurunan berat badan.
Kelebihan berat badan hanya bisa diatasi dengan diet, bukan dengan olahraga. Dr Aseem Malhotra, ahli jantung terkemuka Inggris, mengkritik industri makanan dan minuman, seperti Coca-Cola, karena telah salah menekankan bahwa aktivitas fisik dan olahraga dapat membantu mencegah kegemukan.
Namun, pernyataan ini ditentang oleh beberapa ahli. Catherine Collins, dari British Dietetic Association, mengatakan para dokter telah meremehkan manfaat kesehatan dari metabolisme dan aktivitas fisik.
Profesor Susan Jebb, profesor diet dan kesehatan masyarakat di Oxford University, yang juga ketua jaringan makanan dari Responsibility Deal, mengatakan: “Para peneliti gagal untuk mencatat bahwa program penurunan berat badan yang menggabungkan diet dan aktivitas fisik adalah cara yang paling sukses untuk penurunan berat badan, baik dalam jangka pendek (3-6 bulan) atau pun jangka menengah (12 bulan)”.
sumber : merdeka.com