TOTABUAN.CO – Virus smartphone memang diakui oleh banyak pakar keamanan internet telah menyebar luas. Tetapi, virus-virus itu justru dikatakan tidak berbahaya. Bahkan, Verizon, sebagai salah satu raksasa telekomunikasi ikut menyatakan hal senada.
Dilansir oleh The Guardian (14/04), Verizon mengatakan bila kasus peretasan smartphone dengan tujuan pencurian data sangat jarang dilakukan. Penguasa kasus peretasan yang berujung pada pencurian data masih dipegang oleh PC.
“Laporan kami berisi ribuan kasus peretasan, dan selama bertahun-tahun, kasus peretasan yang menyerang smartphone jarang terjadi. Gadget mobile belum menjadi favorit para hacker,” tulis Verizon dalam laporan mereka.
Kasus penyebaran virus di smartphone yang banyak menyerang masih berupa ‘adware’ atau virus yang menampilkan iklan tertentu saja. Virus jenis ini menurut Verizon bukan merupakan ancaman besar.
Infeksi virus berbahaya baru ditemukan pada sekitar 0,03 persen smartphone yang ada di seluruh dunia. Dari jumlah yang sangat sedikit itu, serangan yang terjadi juga bersifat temporer atau sementara. Empat dari lima virus berbahaya itu biasanya akan hilang dengan sendirinya kurang dari satu minggu.
Menariknya, Verizon mengungkapkan bila satu-satunya jenis smartphone yang pernah mengalami serangan virus atau peretasan adalah Android. iOS, Windows Phone, hingga BlackBerry masih jauh dari serangan virus mobile.
sumber: merdeka.com