TOTABUAN.CO — Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir sesumbar bisa memenuhi target pembangunan pembangkit listrik di 47 wilayah terluar Indonesia pada Agustus mendatang. Pasalnya, mayoritas tender proyek sudah terlaksana.
“Sebagian besar tender kan sudah terlaksana dalam bulan ini. Jadi masih punya kira-kira empat sampai lima bulan ke depan untuk bisa lakukan percepatan,” ujar Sofyan di gedung Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (10/4).
Optimisme tersebut, lanjut Sofyan, dikarenakan daerah terpencil ini hanya akan dibangun pembangkit bertenaga diesel sehingga pengerjaan bisa cepat. Saat ini pihaknya sedang melakukan tender untuk sejumlah barang kebutuhan proyek.
“Ini kan bukan suatu yang sulit ya karena diesel, sementara untuk daerah terluar akan jalan dengan diesel jadi mudah pengirimannya. Agustus mudah mudahan akan terlaksana dengan baik,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Susilo, menyebut pada 17 Agustus 2015 mendatang daerah terpencil dan perbatasan akan terang benderang. Target ini menjadi bagian dalam proyek 35.000 MW Presiden Jokowi.
“Wilayah-wilayah perbatasan, pulau terluar, tahun depan Insya Allah ada listriknya. Hari selasa di kantor saya, kita undang semua perusahaan pembangkit listrik komponen seperti Boma Bisma Indera, Pindad, Barata, Texmaco untuk tampilkan teknologi mereka,” ucap Indroyono di Jakarta, tahun lalu.
Indroyono menyebut segala persoalan izin telah dituntaskan guna membuat program tersebut segera terlaksana. Rencananya, ada 47 daerah perbatasan dan terpencil yang bakal dihinggapi listrik. “Itu ada 47 daerah perbatasan, antara Timor Leste dengan pulau timur. Ada beberapa pulau.”
Mantan Dirut PLN Nur Pamudji membenarkan bahwa wilayah terluar Indonesia bakal ‘didatangi’ listrik. Menurutnya, selama ini krisis listrik daerah terpencil dan perbatasan dikarenakan beberapa masalah.
Persoalan pertama adalah karena tidak ada jalan pokok. Ke depannya, PLN akan kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dengan untuk bangun jalan dan tiang.
“PLN tidak akan bangun listrik kalau jalannya tidak ada, enggak mungkin kita tanam tower di tengah hutan atau ladang penduduk kan tidak boleh harus. Di pinggir jalan,” ujar Nur.
Soal kepastian program ini, Nur menegaskan bahwa ide itu akan diselesaikan bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia. “Pokoknya 47 lokasi itu harus terang benderang targetnya sampai 17 Agustus 2015,” terangnya.
sumber : merdeka.com