TOTABUAN.CO BOLTIM–Dana bantuan hibah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) kepada Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) KNPI untuk tahun 2015 sudah tak ada lagi.
Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Boltim Oskar Manoppo mengatakan, hal itu dikarenakan karena untuk tahun anggaran 2014 saja dana yang disediakan untuk OKP seperti KNPI tak maksimal terserap.
“Untuk tahu 2014 Pemkab menyediakan dana Rp 200 juta. Namun, yang terserap hanya 91 juta, sisanya 109 juta. Nah inilah yang menjadi referensi Pemkab untuk tak memprioritaskan dana tersebut ,” ujar Oscar.
Oscar menambahkan ini juga sesuai dengan peraturan mentri dalam negeri (Permendagri) nomor 32 tahun 2012 pasal 4 ayat 1. Bahwa belanja hibah tidk bersifat wajib, tidak mengikat dan tidak secara terus menerus.
“Jadi soal dana hibah regulasinya ada pada Permendagri no 32 tahun 2012 yang isinya menyebutkan tidak mengikat harus ada setiap tahun. Jadi Pemkab juga mempunyai hak yakni pengalokasiannya berdasarkan skala prioritas, ” tambah Oscar menjelaskan.
Terpisah Ketua DPD KNPI Boltim Haris Sumanta mengatakan, memang pihaknya sudah tidak lagi mengajukan proposal permintaan dana hibah ke Pemkab. Menurutnya tahun ini KNPI tidak ingin lagi seperti tahun 2014.
“Ditahun 2014 dana hibah untuk kami banyak yang tak terserap jadi tahun ini kami sengaja tak mengajukannya lagi ke Pemkab ,” aku Haris.
Haris mengatakan kedepan untuk mendanai segala kegiatan KNPI pihaknya akan menanggulangi dengan cara mengajukan proposal kepada donatur-donatur serta dana inisiatif dari pengurus KNPI.
“Kegiatan kami juga tidak rutin kalau soal dananya kita akan komunikasikan kedonatur-donatur yang siap membantu dan tentu juga dari pengurus KNPI. Saat ini KNPI Boltim akan belajar untuk lebih mandiri, dan kemungkinan sekitar bulan Mei, akan melakukan kegiatan perkemahan pemuda sekaligus pembentukan tim pemantau Pilkada, ” pungkas ketua ULP Setda Boltim ini.(wan)