TOTABUAN.CO, Kotamobagu – Sejak H-3 Sabtu 22 Juni 2013 pencoblosan Pilwako Kota Kotamobagu, cerita ‘serangan fajar’ jadi topik menarik warga Kotamobagu. ‘Serangan fajar’ ini terkiat bagi-bagi mater seperti uang dari kandidat kepada pemilih.
Seperti terpantau Sabtu malam hingga jelang Subuh Minggu 23 Juni 2013, Kotamobagu seperti tidak tidur. Setelah ‘serangan fajar’ beredar, warga Kotamobagu menyambutnya dengan duduk di teras rumah pinggir jalan dan posko-posko kandidat Pilwakot.
“Torang mo tunggu ini serangan fajar. Berapa dorang mo kase patorang,” kata salah satu warga Kobo Kecil dijumpai tadi malam bersama sejumlah rekannya duduk di jembatan.
Lain lagi dengan warga yang berjaga di salah satu pos kandidat. Mereka melakukan penjagaan agar pendukungnya tidak dapat ‘serangan fajar’ dari kandidat lain.
“Kami harus jaga, karena ada informasi mereka akan melakukan serangan malam ini. Antisipasi jangan sampai masuk ke rumah-rumah orang-orang kami,” kata seorang warga.
Dini hari hingga subuh aktifitas masyarakat sepertinya tak tidur. Kendaraan roda dua dan roda tiga tetap lalu lalang tidak seperti biasanya. Polisi pun nampak terlihat beberapa kali terlihat berpatori.
Sementara, sampai siang ini, Panwaslu belum mendapat dan menemukan adanya indikasi money politik. Meski mereka mengakui adanya banyak laporan aksi bagi-bagi uang.
PELIPUT: Hasdy Fattah