TOTABUAN.CO — Merokok tak hanya membahayakan kesehatan orang yang menghisapnya, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Bukan tanpa alasan jika asap rokok pun harus dijauhkan dari anak-anak.
Berdasarkan studi terbaru dari Spanyol, anak-anak yang terpapar asap rokok di rumahnya, tiga kali lebih berisiko terkena (attention deficit hyperactive disorder) ADHD atau gangguan pemusatan perhatian, dibanding anak-anak yang tidak terpapar.
Anak-anak beresiko tinggi menderita ADHD jika terpapar satu jam atau lebih asap rokok setiap harinya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, dua dari lima anak di AS terpapar asap rokok secara teratur. Alicia Padron dari University of Miami Miller School of Medicine di Florida dan rekannya di Spanyol juga pernah menganalisis data survei di Spanyol tahun 2011-2012.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok selama kurang dari satu jam per hari bahkan 50 persen lebih berisiko memiliki gangguan mental dibanding anak-anak yang tak pernah terpapar sama sekali. Sedangkan anak-anak yang biasa terpapar asap rokok selama satu jam atau lebih setiap harinya maka tiga kali lebih mungkin memiliki gangguan mental.
“Hubungan antara asap rokok dan masalah mental sebagian besar disebabkan oleh dampak asap rokok pada ADHD,” kata para penulis studi.
Sementara itu, Frank Bandiera, seorang peneliti dari University of Texas Health Science Center di Houston menilai penelitian ini masih tahap awal dan harus dibuktikan lebih lanjut. Meski demikian, ia tetap mengimbau orang tua untuk menjauhkan anak mereka dari asap rokok.
Lucy Popova dari the Center for Tobacco Control Research and Education dari Universitas California, San Francisco mengatakan, sejauh ini sudah banyak bukti bahaya asap rokok bagi kesehatan fisik. Menurut dia, penelitian kali ini bisa memberikan bukti bahwa asap rokok tak hanya menganggu kesehatan fisik, tetapi juga mental
“Studi ini benar-benar berkontribusi memberikan bukti-bukti bahwa paparan asap rokok pada anak-anak mungkin bertanggung jawab atas masalah kognitif dan perilaku anak,” kata Popoya.
Menurut Popoya, hal terbaik yang seharusnya dilakukan orang tua untuk menghindari anak dari paparan asap rokok adalah dengan berhenti merokok.
sumber : kompas.com