TOTABUAN.CO BOLMONG — Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) sebagai daerah penghasil beras di Sulut, terus memaksimalkan lahan pertanian yang ada. Guna untuk mendongkrak hasil panen dari para petani, upaya terus dilakukan pemerintah daerah untuk meloby dana guna pembangunan sarana infrastrktur serta menambah hasil panen.
Di mana dana sebesar 10 miliar diberikan pemerintah provinsi (Pemprov) Sulut guna pembangunan sarana irigasi pertanian serta bantuan untuk kelompok tani. Hal itu dikatakan Gubernur Sulut S H Sarundayang saat melakukan kunjungan ke Desa Mopuya Senin (6/4/) lalu.
“Untuk kelompok tani ada dana 10 miliar yang segera dikucurkan,” kata Sarundayang.
Dari bantuan itu lanjut Sarundayang, akan diberikan kepada kelompok tani dengan luas lahan sebesar 515 hektar. Perbaikan irigasi dengan uang tunai Rp 566 juta guna optimasi lahan. Selain itu bantuan pupuk beni kepada i 12 kelompok tani 502 hektar sebesar Rp726 juta. Itu diserahkan ke Kecamatan Dumoga.
Selain itu 25 unit handtraktor rencananya akan disalurkan pada Mei dan Juni. Bahkan dengan permintaan Bupati Salihi Mokodongan untuk pembangunan sekolah swasta yang rencananya 10 sekolah, ditambah menjadi 15 sekolah akan dibangunan.
“Karena itu sudah disinggung oleh Pak Bupati, saya tambah 5 menjadi 15 sekolah akan dibangun tambah ruang kelas baru,” kata Sarundayang.
Bupati Bolmong Salihi Mokodongan memberikan ucapan terima kasih atas kucuran bantuan dari pemerintah provinsi. “ Ini bagian dari komitmen pemerintah provinsi guna menunjang program swasembada pangan, sekaligus dibidang pendidikan,” kata Salihi.
Salihi menjelaskan, untuk saat ini para petani yang ada di Dumoga sudah mulai melakukan pemetaan blok A dan blok B. ini dikarenakan debit air mulai kurang. “Kalau saat ini sementara digarap oleh Blok A. Tentu petani yang ada di blok B berlaih profesi ke petani palawija. Ini yang harus kita pikirkan. Makanya sarana infrastruktur irigasi akan terus ditingkatkan,” pungkasnya. (Has)