TOTABUAN.CO, Kotamobagu – Money politic terjadi terang-terangan di hari H-2 Pilwako Kota Kotamobagu. Sejak Jumat malam hingga Sabtu siang 22 Juni 2013, sejumlah kandidat mulai lakukan serangan money politik.
Aksi serangan money politik ini dengan fress money. Informasi dihimpun totabuan.co. Besaran tarif uang yang disalurkan kepemilih dari Rp 50.000 sampai Rp 200.000.
Seperti di utarakan salah satu warga Tabang yang enggan namanya disebutkan, mendapat uang Rp 50.000 agar mendukung pasangan tertentu.
“Kami diberi kupon oleh timsukses. Disitu tertera 150 ribu. Tapi yang kami terima baru 50 ribu. Katanya sisa nanti menyusul setelah kandidat menang,” ujar pria beprawakan kurus ini mewanti namanya di publis.
Di Gogagoman lain lagi, kelurahan terbanyak penduduk ini nyaris kacau gara-gara money politik. Pendukung pasangan lain mencoba memergoki tim kandidat lain yang diduga ingin menyebar uang.
Panwaslu sendiri hingga kini belum menemukan bukti terkait money politik kata, Sekretaris Panwas Hendra Titi Manggopa.
Namun, jika memang bukti otentik yang didapat,akan diproses dan akan diserahkan ke penegak hukum terpadu (Gakkumdu). “Belum. Kami belum mendapat bukti. Semua panwas kecamatan desa dan kelurahan sementara memantau dilapangan,” kata Hendra.\
Namun informasi terakhir yang di dapat, di Desa Moyag ada salah satu kandidat yang menyalurkan beras dan mukena kepada warga. “Nanti kita akan kroscek dan kumpulkan bukti. Jika ada bukti kita akan proses,” tuturnya.
Peliput: Hasdy Fattah