TOTABUAN.CO – AS Roma mendapat kecaman dari berbagai pihak setelah suporternya mengejek ibu fan Napoli yang dibunuh tahun lalu. Penembakan fan Napoli bernama, Ciro Esposito, dalam final Piala Italia 2014 kembali diungkap oleh sang ibu Antonella Leardi dalam buku berjudul Ciro Vive (Kehidupan Ciro) yang diterbitkan pekan lalu.
Para pendukung Roma menyerang Leardi karena menerbitkan buku itu dan mengungkapkan ejekan mereka lewat berbagai spanduk yang ditunjukkan saat Roma menjamu Napoli, Sabtu lalu. Kini Roma terancam hukuman harus tampil di kandang tanpa dihadiri penonton.
Berbagai pihak mengecam tindakan tak patut dari para pendukung Roma tersebut, salah satunya Kementerian Dalam Negeri Italia. “Pendukung Roma yang menunjukkan spanduk ejekan untuk Ibu dari Ciro Esposto saat pertandingan Napoli menunjukkan aspek paling barbar dan negatif dari budaya sepakbola,” demikian pernyatan Kementerian Dalam Negeri.
Kementerian Dalam Negeri memang mengapresiasi keputusan Presiden James Pallotta yang menyatakan dirinya sama sekali tak mendukung supoter untuk kasus ini. Namun representasi pemerintah ini juga menekankan jika itu tak cukup.
“Upaya nyata harus dilakukan untuk mencegah tindakan suporter seperti ini seperti yang dicontohkan gugus tugas (Menteri Gioacchino) Alfano,” Kementerian itu menambahkan.
Sumber dalam internal media Italia juga menyatakan kekhawatiran mereka. Dari harian Repubblica misalnya Marco Azzi melontarkan pernyataan terbuka di situsnya. “Melihat berbagai pesan yang diusung pendukung di Curva. Itu total sebuah kebusukan,” katanya.
Sementara itu Angelo Pisani, perwakilan hukum dari keluarga Esposito, berbicara secara terbuka melawan Pallotta. “Pallotta hanya membuat pernyataan ketika diwawancara, tetapi ia tidak mengambil sikap dan ia tidak mengutuk spanduk pendukung Roma,” katanya kepada Radio CRC.
“Sesuatu harus dilakukan selama pertandingan itu sendiri. Para pemain harus berhenti bermain, wasit seharusnya menghentikan pertandingan,” dia melanjutkan.
sumber: beritasatu.com