TOTABUAN.CO — Ujian Nasional (UN) online memang menghemat waktu, tetapi dianggap membuat siswa grogi. Anggapan ini mencuat menjelang pelaksanaan UN tingkat SMA/sederajat pada 13 April.
Salah satu siswa SMAN 1 Depok, Tsabita mengatakan, keunggulan UNonline jauh lebih efektif dari segi waktu. Namun, dia mengaku masih harus banyak latihan melaksanakan uji UN computer based test (CBT) tersebut agar tak kesulitan saat pelaksanaan.
“Memang lebih cepat dari segi waktu karena enggak harus pakai kertas. Tetapi bikin lebih grogi karena takut salah klik atau ada kesalahan teknis. Belum lagi kalau dapat waktu agak siang jadi lebih ngantuk karena lihat layar komputer dua jam,” tutur Tsabita.
Siswa lainnya, Al Fauzan mengatakan, khusus saat ujian matematika, guru akan tetap memberikan kertas kosong bagi siswa untuk menghitung jawaban. Menurut Fauzan, ujian menggunakan komputer juga meminimalisasi contekan atau kebocoran soal.
“Mana bisa nengok sana-sini, tiap layar komputer siswa soalnya beda. Dan enaknya enggak buang waktu seperti pakai kertas,” tuturnya.
Di Depok sendiri ada 16 sekolah yang akan melaksanakan UN CBT. Dari jumlah itu, enam sekolah berstatus negeri dan sisanya merupakan sekolah swasta.
“Ada juga yang tak lolos penilaian karena dianggap belum siap,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila.
Hery mengklaim, Depok merupakan daerah dengan sekolah terbanyak yang paling siap menggelar UN CBT. Total, ada 585 sekolah se-Indonesia yang siap melaksanakan sistem UN online tersebut.
“Di Jawa Barat ada 54 sekolah yang siap. Dengan total 16 sekolah, maka Depok menjadi daerah dengan sekolah terbanyak yang siap menggelar UN CBT, atau tertinggi se-Jawa Barat,” ungkapnya.
sumber : okezone.com