TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Data di Dinas sosial Kotamobagu, ada 14 pekerja seks komersial (PSK) yang masuk dalam pendataan. Di mana, ke 14 PSK itu, terus dipantau bahkan akan diberikan pembinaan soal bahaya aids, diberikan pelatihan ketrampilan agar para perempuana itu, sudah memiliki kesibukan serta bisa stress mereka bisa hilang secara berangsur.
Kepala dinas sosial Haris Podomi mengatakan, setelah didata, kebanyakan mereka menjadi PSK karena dilatar belakangi persoalan rumah tanggan, termasuk ditinggal suami. Karena persoalan keluarga, tentu dampaknya hingga ke persoalan ekonomi.
“Kita sudah mendata ke 14 perempuan itu. Mereka strees karena ditinggal suami. Sehingga berdampak factor ekonomi,” kata Haris.
Untuk membantu kepada mereka, pihaknay akan memberikan pelatihan ketrampilan dan memberikan suntikan dana Rp1.5 juta.
“Nantinya dana itu akan mereka gunakan untuk kebutuhan hidup mereka. Akan tetapi mereka wajib ikut dalam program pelatihan ketrampilan,” tutur Haris.
Haris sendiri enggan membeberkan apakah 14 PSK itu apakah berasal dari dalam Kotamobagu atau dari luar. Namun yang pasti kata Haris, mereka akan tetap diberikan pembinaan. Sejauh ini, mereka yang mengkomersilkan dirinya sudah beberapa kali tertangkap saat razia petugas. (Has)