TOTABUAN.CO, Jakarta – Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) yang baru saja mendeklarasikan sejumlah komitmen penting di Bali telah menunjuk pelaksana tugas (Plt) ketua yaitu Nurjaman Mochtar, dan mendapat dukungan penuh dari para tokoh senior pers untuk melanjutkan perjuangannya.
Wartawan senior Karni Ilyas mengatakan sampai detik ini dirinya menganggap Forum Pemred berada di jalan yang lurus.
“Saya tetap akan dukung Forum Pemred,” kata pemimpin redaksi TV-One itu.
Sebelumnya rapat pleno pengurus Forum Pemred mengukuhkan Pemred SCTV dan IndosiarNurjaman sebagai Plt Ketua, menggantikan Wahyu Muryadi yang mengundurkan diri karena alasan internal kantornya.
Direktur Pemberitaan Metro TV Suryopratomo juga menyerukan agar Forum Pemred terus memperjuangkan tujuan awal dan tak terpengaruh dengan pergantian di pucuk organisasi ini.
“Rapat Pleno mengamanatkan agar Plt Ketua meneruskan program sesuai tujuan pembentukan Forum Pemred,” kata Suryopratomo, yang juga anggota Dewan Penasihat Forum Pemred.
Rapat pleno penunjukan Nurjaman dilaksanakan Rabu (19/6) lalu dan dihadiri sejumlah pendiri, pengurus, penasihat dan pengawas.
Nurjaman mengatakan siap menerima amanat tersebut.
“Saya merasa terhormat dan bangga ditunjuk untuk melanjutkan perjuangan Forum Pemred sesuai tujuan didirikannya,” kata Nurjaman.
Ia akan menjabat sebagai Plt selama enam bulan ke depan sampai ada rapat pleno untuk memilih ketua definitif.
Rapat pleno yang dipimpin oleh Ketua Dewan Pengawas, Ilham Bintang, mengamanatkan kepada Ketua baru untuk selalu berpegang pada prinsip dasar Forum Pemred yaitu memperjuangkan independensi media, kebebasan pers, dan profesionalisme.
Semua kegiatan Forum Pemred selalu dilaksanakan dengan prinsip akuntabel, transparan dan diaudit oleh kantor akuntan publik.
Rapat Pleno juga mengamanatkan agar sembilan butir “Komitmen Nusa Dua” segera dapat diimplementasikan dalam program kerja Forum Pemred ke depan.
Berikut isi lengkap Komitmen Nusa Dua 2013 hasil pertemuan puncak pemred di Bali:
1. Kami sepakat mengajak segenap elemen bangsa untuk fokus dan bahu-membahu mendorong serta mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lebih perkasa dan berwibawa demi menyejahterakan seluruh rakyat.
2. Kami sepakat bahwa kebebasan pers itu bukan tujuan tapi alat untuk menyejahterakan rakyat.
3. Kami sepakat bahwa kebebasan pers adalah untuk melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan negara, pemerintahan, dunia usaha, dan semua lembaga yang ada agar tercapai tata kelola yang bersih dan berwibawa.
4. Kami bersepakat untuk menggunakan kebebasan pers secara profesional dan menjalankannya dengan berpedoman kepada kode etik jurnalistik.
5. Di bidang ekonomi, keuangan, dan industri, kami sepakat secara konsisten mengawal dan mendorong segera terwujudnya sistem yang berkeadilan, mendukung usaha nasional, menjaga kepentingan bangsa dan negara, meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta meningkatkan martabat bangsa.
6. Di bidang energi, kami sepakat secara konsisten mengawal dan mendorong segera terwujudnya sistem yang dapat menjaga pelestarian lingkungan, pemanfaatan energi yang terbarukan, kemandirian energi yang dapat membawa manfaat optimal bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung pengembangan usaha nasional.
7. Di bidang infrastruktur, kami sepakat secara konsisten mengawal dan mendorong segera terwujudnya pembangunan infrastruktur berdasarkan prioritas nasional demi terwujudnya kelancaran pembangunan nasional dan sebesar-besarnya manfaat bagi masyarakat.
8. Di bidang ketahanan pangan, kami sepakat secara konsisten mengawal dan mendorong segera terwujudnya program-program yang dapat menjamin tersedianya semua kebutuhan pangan dan air bersih secara berkelanjutan bagi masyarakat, serta meningkatnya kesejahteraan para petani, peternak, dan nelayan.
9. Di bidang media, kami sepakat secara konsisten mengawal dan mendorong terwujudnya konvergensi media yang dapat membawa manfaat sebesar-besarnya bagi pencerahan masyarakat dan adanya sistem yang adil, transparan, dan proporsional bagi para pelakunya di era globalisasi.
sumber: beritasatu.com