TOTABUAN.CO – Produsen mobil dunia terus berlomba mengembangkan generasi terbaru kendaraan berteknologi listrik murni yang lebih canggih untuk masa depan. Mobil-mobil ini ditarget untuk menawarkan jarak tempuh lebih panjang ketimbang yang ditawarkan Nissan Leaf-mobil listrik massal pertama di dunia-dengan membekali baterai baru, salah satunya buatan LG Chem.
Setidaknya ada empat prinsipal besar yang akan terjun, yakni General Motors, Ford, Nissan, dan Volkswagen. Mereka berencana menantang Tesla Motors dalam memperebutkan kue pasar mobil listrik masa depan. Keempat prinsipal itu juga terus mengembangkan cara untuk memproduksi mobil listrik lebih murah, tapi bisa menjelajah sampai 322 km.
Kemampuan jarak tempuh itu hampir dua kali lipat dari yang ditawarkan Nissan Leaf, yang dibanderol mulai 29.010 dollar AS (Rp 377,3 juta). Generasi mobil listrik ini ditargetkan mulai “menyengat” dalam dua atau tiga tahun ke depan, dilansir Autonews, (25/3/2015).
Jarak tempuh
Untuk dapat bersaing dengan Tesla Model S yang berjarak tempuh 427 km dalam sekali pengisian baterai, konsumen harus merogoh kocek hingga 81.000 dollar AS (Rp 1,05 mliar) sebelum pemotongan pajak dari insentif.
Mau yang lebih murah sebenarnya ada, tapi daya jelajahnya cuma 121-137 km saja. Jarak ini akan lebih pendek jika konsumen hidup di lingkungan dengan udara dingin atau sering menyalakan AC.
Pada umumnya, konsumen yang biasa berkendara jauh merasa khawatir akan kemampuan mobil listrik yang ada sekarang. Inilah salah satu isu negatif yang mempengaruhi pemasaran mobil listrik di masa depan.
Sepanjang 2014, tercatat hanya 67.700 unit mobil listrik murni yang terjual di AS. Jumlah ini hanya 0,4 persen terhadap porsi total volume penjualan mobil yang mencapai 16,5 juta unit di tahun yang sama.
Alasan ini yang membuat para prinsipal memutar otak untuk bisa menciptakan teknologi baru, guna mendongrak pasar secara signifikan pada 2018.
sumber: kompas.com