TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Petugas dari kantor imigrasi kelas III Kotamobagu, mulai memperketat izin penerbitan paspor bagi warga yang akan keluar negeri, khususnya ke negara timur tengah. Hal ini dilakukan terkait kekhawatiran penyebaran paham Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Diperketatkannya izin penerbitan paspor bagi warga negara yang akan ke luar negeri, khususnya ke negara timur tengah, dilakukan terkait
kekhawatiran penyebaran paham ISIS yang sudah meresahkan warga.
Di kantor imigrasi kelas III Kotamobagu misalnya, tidak hanya warga Negara indoneseia (WNI) yang akan ke negara paman sam atau malaysia yang diperketat, namun pembuatan paspor bagi WNI yang akan berangkat umbroh ke Mekkah pun diperketat kata Kapala Kantor Imigrasi kelas III Kotamobagu Arthur Mawikere Kamis (26/3/2015).
Artur menambahkan, petugas lebih mendetail dalam pemeriksaan data, serta alas an permohonan penerbitan paspor kepada calon pembuat paspor, agar nantinya tidak disalah gunakan seperti yang terjadi warga yang ada daerah lain.
“Tidak terkecuali untuk penerbitan paspor bagi WNI yang akan berangkat ke negara timur tenggah untuk melakukan ibadah Umbro. Ketatnya penerbitan paspor, juga dilakukan saat sesi wawancara secara mendalam dan pengambilan foto, pada calon pemilik paspor,” kata dia.
Bila ada calon pemilik paspor yang dicurigai ketelibatan dengan jaringan ISIS, maka petugas tak segan segan untuk membatalkan penertiban paspor.
Dia menambahkan sejauh ini terdapat tiga orang yang sempat menjadi pengawasan pihaknyaknya karena mengurus paspor ke negara India, Pakistan dan Banglades. Setiap harinya di kantor Imigrasi kelas III Kotamobagu, ada puluhan warga di wilayah Bolaang Mongonodow Raya mendatangi kantor ini, untuk mengurus paspor keluar negeri menjalankan ibadah umbro dan haji.(Has)