TOTABUAN.co Boltim – Polres Bolaang Mongondow bukan hanya mengahadapi satu kasus soal Ayu Basalama. Akan tetapi harus mengusut dua kasus yang dialami oleh sang pemilik Salon Ayu itu.
Bupati Bolmong Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar pun mengaku prihatin dengan kejadian yang menimpa almarhum, yang ditemukan tewas mengenaskan disalon miliknya Senin 17 Juni 2013.
Sehan mengaku, dia juga prihatin, karena namanya disebut-sebut dalam kejadian penganiayaan Ayu Basalama pada maret silam.
Sehan menceritakannya, kalau saat kejadian penganiayaan malam itu, ia sedang berada di perkebunan danau Bunong, sekitar pukul 19.30 wita. Dia kaget karena dibangunkan oleh kerabat Bupati yang biasa disapa Zul, karena Bupati akan melepas adat persiapan pernikahan putra Bupati, Fuat Landjar dirumah pribadi milik Bupati yang ada di Desa Togid.
“Nah usai acara pelepasan adat, sekitar pukul 21.30 wita (masih dimalam yang sama), tiba-tiba ajudan Bupati yakni Ronal datang sambil membawa Ayu Basalama, melihat Ayu, Bupati mengira kalau Ayu adalah seorang banci yang akan memperbaiki pelaminan anaknya yang akan melakukan pernikahan. Namun, tiba-tiba senyumnya hilang saat Ronal membentak Ayu untuk duduk disamping Bupati .
“Duduk situ ngana” kata Bupati menirukan suara Ronal.
“Eyang, dia ini yang ada ba hina pa Eyang di BBM (blackbarry masangger)” tirunya lagi.
Disitu Bupati sempat marah ke Ronal karena Ayu sempat ditamparnya. Melihat situasi yang sudah tidak kondusif karena banyak masyarakat yang marah terhadap Ayu, Bupati akhirnya menyuruh kepada Ronal untuk mengantar Ayu di Polsek Urban Kotabunan, sebagai langkah penyelamatan terhadap Ayu, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena Bupati sendiri sedang menghadapi pesta pernikahan anaknya Fuat Landjar.
“Dia minta maaf kepada saya, dan saya juga sudah maafkan Ayu . Tapi karena banyak orang yang marah terhadap Ayu, maka saya memerintahkan agar Ayu diantar ke Polsek, tapi saya pesan agar paginya Ayu disuruh pulang.
Bahkan istri bupati Siwin Dunggio sempat mernakul Ayu mengantar hingga ke mobil agar tidak dipukul.
Nah, saat itu saya tahu Ayu sudah diantar ke Polsek.
Tapi ternyata, Ayu belum diantar ke Polsek, melainkan Ronal membawanya ke jalur dua depan Kantor Bupati, dan menganiayanya hingga babak belur, sambil memanggil teman-temannya. Dan penganiayaan itu, saya tahu nanti setelah Lima hari kejadian, kata Sehan .
Sehingga itu, ia meminta kepada pihak berwajib dalam hal ini pihak kepolisian yang mengusut kasus tersebut, agar secepatnya kasus pembunuhan itu diselesaikan, yakni kasus penganiayaan dan kasus pembunuhan. Agar tidak membias kemana-mana.
“Saya berharap dan saya yakin, polisi mampu mengungkap dua kasus Ayu Basalamah, yakni penganiayaan dan pembunuhan, agar masalah ini tidak membias kemana-mana. Supaya pelaku, pembunuh serta aktor dibalik itu semua dapat terungkap. Saya berharap dan saya yakni polisi mampu mengusut dua kasusyang pertama penganiayaan dan yang kedua pembunuhan. Supaya dapat segera diketahui siapa dalang dan aktor dibalik pembunuhan ini, agar persoalan ini tidak membias kemana-mana. Karena saya dan Ayu serta keluarganya tidak ada masalah apa-apa,” terang Bupati.
Semenjak itu juga akunya, dirinya dan keluarga Ayu Basalamah tidak ada persoalan lagi. Bahkan komunikasi juga cukup baik. Karena, Ayu dan Ibunya sempat datang ke rumah Bupati untuk memperlihatkan luka lebam Ayu lantaran penganiayaan.
“Waktu itu saya kasih uang untuk pengobatan Ayu. Dan setelah itu komunikasi kami sudah berjalan baik. Karena kebetulan Ayu itu masih saudara saya juga,” jelas Bupati sambil mengulang-ulang harapannya agar pihak kepolisian secepatnya mengungkap kasus penganiayaan dan pembunuhan Ayu.
Peliput Hasdy Fattah
CITIZEN JOURNALIST : Memberi ruang kepada Anda melaporkan peristiwa disekitar Anda baik kegiatan sosial, kegiatan kelompok, organisasi atau kritik terhadap pelayanan publik Dll. Kirim beritanya (disertai foto objek, atau pengirim), ke email : redaksitotabuan@gmail.com | pengirim disertai alamat dan nomor contal | seluruh isi berita jadi tanggung jawab pengirim.