TOTABUAN.CO – Laju rupiah terhadap mata uang negeri Paman Sam, dolar Amerika Serikat (AS), masih dapat berlanjut. Diiringi dengan hasil dari The Fed yang belum memberikan kepastian kenaikan Fed rate.
“Rupiah juga masih dibayangi adanya imbas sentimen dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang masih mempertahankan level suku bunga acuan (BI rate) sesuai dengan ekspektasi kami di level 7,5 persen dan adanya perkiraan The Fed yang masih bersikap dovish memberikan angin segar pada laju Rupiah,” ucap Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, dalam keterangan risetnya yang diterima Metrotvnews.com, Jumat (20/3/2015).
Reza mengakui, sentimen dari The Fed cukup membantu perbaikan laju Rupiah. Laju Rupiah berada di atas target level resisten Rp13.159 per USD. Selain itu, dia memprediksi masih ada harapan Rupiah kembali berjaya. Tapi, dengan mulai melemahnya laju minyak mentah dapat membuka peluang penguatan USD.
Dia berharap, tetap mencermati dan antisipasi potensi pembalikan arah pada laju rupiah.
“Dalam satu hari ini laju Rupiah akan berada di level Rp12.995-Rp13.015 per USD (kurs tengah BI),” tukas Reza.
sumber: metrotvnews.com