• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Rabu, Juli 9, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Nasional

Warga Sasak Lombok pertahankan tradisi lumbung beras

Redaksi by Redaksi
13 Maret 2015
in Nasional
0
Warga Sasak Lombok pertahankan tradisi lumbung beras
0
SHARES
39
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO – Warga Suku Sasak di Dusun Sade, Kabupaten Lombok Tengah, masih mempertahankan tradisi menyimpan padi dalam lumbung beras yang menjadi daya tarik wisata sekaligus mendukung pertanian gogo rancah yang sukses diaplikasikan di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Mayoritas masyarakat Sasak memiliki mata pencaharian sebagai petani. Mereka panen sekali dalam setahun dan hasil pertanian masih tetap disimpan di rumah lumbung beras,” kata pemandu wisata di objek wisata Kampung Sasak, Gomboh di Dusun Sade, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Jumat.

Dia menjelaskan bahwa satu lumbung beras beratapkan ilalang dengan model bangunan tradisional limas tersebut digunakan oleh lima hingga enam kepala keluarga yang bermukim di kampung tradisional itu.

“Kampung Sasak terdapat 150 kepala keluarga atau sekitar 700 jiwa. Mereka mayoritas petani disampig berjualan cinderamata,” ucapnya.

Setiap lumbung beras didirikan tepat di tengah-tengah rumah tradisional di desa tradisional seluas sekitar lima hektare itu.

“Mereka memanen hasil pertanian sekali dalam setahun dengan metode tadah hujan,” imbuh Gomboh.

Metode tadah hujan merupakan metode yang kerap digunakan dalam pertanian gogo rancah atau gora.

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Provinsi NTB, Budi Subagio ditemui saat studi banding Biro Humas Pemprov Bali bersama awak media dari Pulu Dewata di Mataram, Kamis (12/3) menyatakan bahwa pertanian gogo rancah mencapai puncak sejak tahun 1984 yang mendukung provinsi itu surplus pangan khususnya padi.

Gogo Rancah, lanjut dia, dilakukan dengan menyiasati keadaan cuaca pada lahan kering.

Menjelang musim, para petani sudah mulai mengatur tanah untuk kemudian mulai ditanami bulir padi.

Saat pengairan melalui air hujan dirasa cukup, maka petani mulai mengembangbiakkan benih tersebut agar tumbuh menjadi lahan pertanian.

Budi lebih lanjut menjelaskan di Bumi Gora yang terdiri dari dua pulau besar yakni Pulau Lombok dan Sumbawa tercatat luas pertanian tadah hujan mencapai 50.695 hektare sedangkan luas pertanian dengan irigasi teknis seluas 203.776 hektare.

Selama tahun 2014, NTB surplus beras sebesar 761.006 ton dari total produksi beras/pipilan kering/biji kering sebanyak 1.314.869 ton. Sedangkan total kebutuhan di NTB sendiri hanya mencapai 553.683 ton.

sumber: antaranews.com

Tags: texs
Previous Post

DPRD Anggarkan Rp208 Juta Beli Sepeda & Kaos Kaki

Next Post

Mulai 2017 pensiunan PNS tidak dibiayai APBN

Next Post
Mulai 2017 pensiunan PNS tidak dibiayai APBN

Mulai 2017 pensiunan PNS tidak dibiayai APBN

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Pemkot Kotamobagu Anggarkan 400 Juta Bangun Pagar Polsek
Kotamobagu

Pemkot Kotamobagu Anggarkan 400 Juta Bangun Pagar Polsek

by Redaksi
8 Juli 2025
0

TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU -- Pemkot Kotamobagu menganggarkan 400 juta lebih untuk proyek pembangunan pagar Polsek Kotamobagu. Itu terlihat dari daftar lelang...

Read moreDetails
Inilah Daftar Harga Bapok di Pasar Lolak Bolmong. Beras Serayu Premium Mendekati 17 Ribu Perkilo

Inilah Daftar Harga Bapok di Pasar Lolak Bolmong. Beras Serayu Premium Mendekati 17 Ribu Perkilo

7 Juli 2025
Kejari Kotamobagu Elwin Agustian Khahar Dipromosikan Jadi Aswas Kejati Papua

Kejari Kotamobagu Elwin Agustian Khahar Dipromosikan Jadi Aswas Kejati Papua

5 Juli 2025
Pemkot Kotamobagu Gelontorkan 4.1 M Bangun Command Center dan Kantin Polres

Pemkot Kotamobagu Gelontorkan 4.1 M Bangun Command Center dan Kantin Polres

4 Juli 2025
Kabupaten Bolmong dan Minahasa KAD Jaga Stok Beras

Kabupaten Bolmong dan Minahasa KAD Jaga Stok Beras

4 Juli 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.