TOTABUAN.CO — Sejumlah menteri kabinet kerja dan Bank Indonesia (BI) akan melakukan rapat koordinasi (rakor) terkait berbagai kebijakan yang akan dikeluarkan untuk mencegah pelemahan rupiah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menuturkan, pemerintah akan segera menfinalisasi beberapa kebijakan agar memiliki landasan hukum yang jelas.
“Tidak ditunda (paket kebijakan), harus dibicarakan semuanya. Harus ada prosedur, kalau butuh Instruksi Presiden (Inpres) ya keluarin Inpres, atau mungkin Peraturan Menteri meskipun itu sudah lama dalam inisiatif,” tutur Sofyan di kantornya, Jakarta, Jumat (13/3).
Sofyan mengakui, setiap hal yang dilakukan oleh pemerintah merupakan langkah untuk menjawab apa yang menjadi perhatian pelaku pasar.
“Bagaimana mempermudah investasi lebih lanjut dan berikan insentif mengurangi impor yg tidak perlu. Terutama dumping yang luar biasa, mengamankan pasar produksinya serta pemanfaatan biodisel tiga juta ton untuk domestik. Itu bisa menghemat cukup banyak devisa. Serta kebijakan meyakinkan pemanfaatan rupiah di dalam negeri,” kata Sofyan.
Selain itu, pemerintah pun akan membahas terkait insentif untuk ekspor dan perusahaan yang reinvestasi dividen daripada disimpan ke luar negeri. Bahkan, memastikan efisiensi di pelabuhan dan pelayanan terpadu satu pintu akan terus berjalan dengan lancar.
Selain Sofyan Djalil, telah hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Gubernur BI Agus Martowardojo.
sumber : beritasatu.com