TOTABUAN.CO BOLTIM – Surat keputusan (SK) pengangkatan Medy Lensun sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bolmong Timur (Boltim) digugat sejumlah kader partai. Kader yang tergabung dalam kepengurusan pimpinan anak cabang (PAC) itu, menggugat SK tersebut ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) di Jakarta, Kamis (12/3/2015).
“Kami telah menyampaikan gugatan ke DPP terkait adanya pelanggaran surat keputusan (Skep) DPP nomor 066 dan Skep nomor 067 dalam konfercab Boltim,” kata Ketua PAC Modayag Barat Afriansyah Emboh, usai melapor ke DPP PDIP, Kamis (12/3/2015).
Menurut Afri, pelanggaran Skep DPP dalam Konfercab PDIP Boltim yang di selenggarakan di Hotel Grand Kawanua Manado pada 5 Maret lalu, antara lain calon ketua duduk sebagai pimpinan sidang, tidak memberikan hak bicara kepada peserta dan diduga memanipulasi hasil penjaringan bakal calon dari tingkat ranting.
“Bahkan ketua terpilih tidak memenuhi syarat karena masa keanggotaanya dalam partai,” ujar Afri yang ikut didampingi Ketua Banteng Liar, Wahyu Aer.
Wahyu menambahkan, hasil pertemuan dengan DPP PDIP dimungkinkan DPP akan memberikan sangsi organisasi berupa pembebastugasan hingga pemecatan sebagaimana diatur dalam Skep DPP nomor 066 pasal 25 dan pasal 26.
“Selain mengintimidasi peserta Konfercab, ketua terpilih juga mengancam melakukan pemecatan kepada ketua PAC dan anggota dewan,” kata mantan ketua PAC PDIP Modayag Batat ini.
Namun, Ketua DPC PDIP Boltim Medy Lensun menegaskan, jika konfercab yang dilakukan sudah berjalan sesuai dengan
Ketentuan. Di mana Konfercab yang pimpin DPD Partai dengan mandat dari DPP.
“Tidak benar itu. Semunya sudah jelas. Justru oknum ketua PAC Modayag Barat telah melanggar AD/ART Partai, Soal melapor ke DPP ada mekanismenya,” kata Medy.
Kalau memahami aturan seharusnya berjenjang, yaitu ke DPD PDI Perjuangan Sulut. “Kan, ketua DPD PDIP Sulut juga masuk pengurus DPP. Jadi saya selaku Ketua DPC PDIP terpilih secara musyawarah mufakat menganggap hal itu tidak perlu ditanggapi. Lagi pula mereka memang sejak awal punya motiv lain,” pungkas wakil bupati Boltim ini. (Has)