TOTABUAN.CO – Striker Timnas Kolombia dan AS Monaco, Radamel Falcao, diklaim telah menyadari kesalahannya di awal musim dengan memutuskan bergabung bersama Manchester United. Pada hari terakhir bursa transfer musim panas lalu, tepatnya 2 September 2014, Falcao resmi dipinjam Setan Merah dari Monaco selama semusim dengan opsi permanenisasi di akhir masa sewa.
Guna mendatangkan Falcao ke Old Trafford, MU menguras dana sebesar £ 6 juta atau sekitar Rp 117 miliar sebagai ongkos pinjam, dimana opsi permanenisasi statusnya bernilai £ 43,5 juta (Rp 850 miliar). Tak hanya itu, MU merogoh kocek kas lebih dalam dengan membayar gaji Falcao sebesar £ 265.000 (Rp 5,167 miliar) per minggunya.
Namun, setelah tujuh bulan berlalu, Falcao tak kunjung mampu membuktikan kemampuannya. Dari 16 pertandingan Premier League yang dijalaninya, El Tigre, julukannya, hanya mampu mendulang 4 gol. Rasio, yang di mata publik, tidak sebanding dengan ongkos sewa dan gajinya. Melempemnya aksi Falcao menyulut spekulasi jika di akhir musim dirinya tidak akan direkrut secara permanen.
Kini, Falcao diklaim baru menyadari jika keputusannya bergabung dengan skuat asuhan Louis van Gaal di awal musim adalah langkah yang keliru. Sebabnya, Falcao diinstruksikan Van Gaal untuk bermain bersama Tim MU U-21 yang bertanding melawan Tim U-21 Tottenham Hotspur, Selasa (10/3) lalu. Langkah yang dilakukan Van Gaal hanya berselang 24 jam setelah dirinya menyimpan Falcao di bangku cadangan saat MU dipecundangi Arsenal 1-2 di perempat final FA Cup di Old Trafford.
Falcao yang disebut-sebut luar biasa kagetnya dengan instruksi Van Gaal tersebut, menilai kebijakan mantan pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen tersebut menjadi sinyal tegas keberadaan dirinya bersama MU tidak lagi dibutuhkan. Falcao baru “ngeh” jika sejatinya Van Gaal setuju untuk mendatangkannya di hari terakhir bursa transfer karena keadaan terpaksa mengingat MU gagal mendatangkan sejumlah striker jempolan lainnya.
sumber: beritasatu.com