TOTABUAN.CO – Rombongan 16 warga negara Indonesia (WNI) yang menghilang di Istanbul, Turki harus merogoh kocek sekitar Rp 300 juta untuk membeli paket perjalanan wisata Smiling Tour. Dengan uang sebesar itu, mereka tidak menikmati wisata bersama Smiling Tour karena memisahkan diri selepas pemeriksaan imigrasi di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki.
“Ongkos perjalannya sebesar Rp 300 juta. Terlalu mahal kalau hanya untuk biaya tiket pesawat. Ini kan paket wisata. Tapi mereka tidak menikmati perjalanan wisatanya,” kata President and CEO Smiling Tour Anthony Akili dalam perbincangan dengan sejumlah wartawan di Jakarta, Kamis (12/3/2015). Anthony didampingi Vice President Marketing and Communication Smiling Tour Putu Ayu Aristyadewi dan Group COO Smiling Tour Davy Batubara.
Ia mengatakan, rombongan ini mengaku sebagai tiga keluarga dari satu rumpun keluarga besar. Mereka terdiri dari 5 lelaki dewasa, 4 perempuan dewasa, 4 anak-anak, dan 3 bayi. Mereka tergabung dalam rombongan wisata berjumlah 24 orang dengan satu tour leader.
Menurut Anthony, harga paket wisata ke Turki selama 10 hari sebesar 1.500 dolar AS (atau Rp 19,7 juta) untuk satu orang dewasa. Harga untuk anak-anak lebih rendah dari itu. Dengan kurs dolar Rp 13 ribu, total yang harus dikeluarkan untuk 16 orang sekitar Rp 300 juta. Rombongan berangkat dengan Turkish Airlines.
Menurut situs Turkishairlines, harga tiket kelas ekonomi untuk dewasa sekali jalan adalah 1.034 dolar AS. Jika dipukul rata, rombongan ini hanya perlu ongkos 16.000 dolar AS atau sekitar Rp 200 juta untuk sekali jalan.
Rombongan ini kemudian memisahkan diri dari rombongan selepas pemeriksaan di imigrasi Bandara Ataturk.
“Waktu mereka hendak memisahkan diri, tour leader kami bilang apa tidak sayang karena sudah mengeluarkan uang tapi tidak menikmati perjalanan wisatanya. Mereka bersikeras ingin bertemu keluarga selama dua hari,” kata Anthony.
Mereka kemudian dinyatakan menghilang karena tidak bergabung dengan rombongan hingga waktu kepulangan ke tanah air pada 4 Maret pukul 00.40.
Paspor Baru
Ke-16 WNI ini juga diketahui berangkat dengan paspor baru. Seingat Anthony, paspor mereka dikeluarkan antara bulan Oktober-November 2014.
“Tapi kita tidak tahu apakah itu benar-benar paspor baru karena kita tidak tahu apakah mereka sebelumnya pernah punya paspor atau tidak. Yang kita tahu, paspor itu masih kosong, belum ada cap imigrasi,” kata Anthony.
sumber:n kompas.com