Kotamobagu (totabuan.co)—Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang diselenggarakan di Kota Kotamobagu (KK) kamis (18/04), merangsang munculnya organisasi kepemudaan (OKP) yang dinilai instan atau dadakan.
Untuk wilayah Kota Kotamobagu saja, ada sekitar 79 OKP yang masuk peserta yang berhak memberikan suara. Banyaknya OKP yang muncul membuat sejumlah warga yang hadir dalam Musda itu mempertanyakan keabsahan soal verikasi yang dilakukan oleh Panitia.
“ Ini patut dicurigai. Kenapa disaat Musda KNPI, baru muncul OKP-OKP. Bahkan baru kali ini didengar,”kata Fadli.
Fadli mengaku heran dengan hadirnya OKP yang sebanyak itu di Kotamobagu. Padahal selama ini, kegiatan mereka tidak terlihat bahkan tidak diketahui alamat kantor OKP tersebut.
“ Keabsahan Musda juga perlu dipertanyakan. Seharusnya panitia selektif, dalam memverikasi mandat yang diberikan oleh setiap OKP. Karena ditenggarai banyak OKP yang cacat hukum atau tidak sah,”kata Fadli.
Dari hasil pemilihan ketua KNPI yang berlangsung hingga jumat pukul 05.00 pagi dimenangkan oleh Fahri Damopolii dengan perolehan 65 suara. Sedangkan Rensa Bambuena hanya memperoleh 17 suara dari total OKP yang ikut dan memiliki hak suara sebanyak 83 suara. Sedangkan satu suara dinyatakan rusak.
(tr02-has)